Part 21

1011 Words

Selina berdiri di depan kamar Leo dengan perasaan gugup, sesekali dia melihat ke belakangnya. Takut sesuatu yang tidak terlihat itu mengikutinya. Selina mengangkat tangannya lalu mengetuk pintu kamar Leo dengan buru-buru. "Pak Leo!" Selina mengetuk pintu kamar Leo lagi seraya meneriakkan nama pemilik kamar itu. Selina sudah menunggu selama tiga menit dan tidak ada jawaban dari pria itu. "Pak Leo tolong!" teriak Selina semakin keras, dia ketakutan ketika merasakan angin berhembus kecil tepat di tengkuknya. "Kenapa kamu teriak-teriak di depan kamar saya?" "Yakh!" Leo tiba-tiba berada di belakang Selina, mengejutkan perempuan itu. Selina berbalik dengan memegangi dadanya. Jantungnya berdetak kencang. "Bapak ihh..." Selina rasanya ingin memukul kepala laki-laki itu. Dia sudah ketak

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD