Setelah menyuapi Nessa makan, Selina menemani gadis kecil itu hingga tertidur. Leo menatap Nessa dengan penuh permusuhan yang tidur dengan nyaman di paha Selina. Astaga Leo belum pernah merasakan bagaimana empuknya tidur di paha Selina. Bisakah Nessa berganti tempat dengannya barang lima menit sekali pun. "Ini sudah malam, Pak. Apa Nessa tidak di jemput orang tuanya?" tanya Selina seraya mengelus rambut halus dan lembut milik Nessa. Selina sampai-sampai iri dibuatnya karena dia tidak memiliki rambut sehalus itu. "Mungkin orang tuanya sudah lupa kalau mereka memiliki satu anak lagi yang sedang dititipkan," sungut Leo. Dia sudah merasa kesal dengan Ben yang tidak kunjung menjemput Nessa atau setidaknya pria itu membalas pesannya. Meski cukup kesal dengan sepupu kecilnya itu akan tetapi d