Prolog
Rhea Mahardina, gadis cuek dan tomboy dengan segudang prestasi yang dia dapat karena kemampuannya. Kisah hidupnya tak pernah lepas dari sahabat kecilnya, Oris Auberon.
Mereka rela meninggalkan kota kelahirannya demi menuntut ilmu di sekolah elit di daerah ibukota Jakarta, Algateri High School.
Rhea dan Oris berteman dengan empat orang cewek, empat orang pemuda dengan sebutan mereka sejak SMP sebagai GAS, Geng Anak Setan.
Awalnya, hanya Rhea yang ikut dalam geng tersebut, namun Oris yang khawatir dengan Rhea yang bersama teman-temannya di GAS, mengikutsertakan dirinya dalam geng tersebut.
GAS sendiri sudah terkenal di seluruh sekolah yang ada di seluruh pulau Jawa. Siapa yang tidak kenal dengan anggota Gas yang mewakili dari kejeniusan beberapa mata pelajaran. Apalagi semua anggota GAS sering menjuarai ekskul yang mereka pilih di SMP sampai tingkat internasional, ditambah orangtua mereka yang tajir melintir. Kekurangan mereka hanya satu, badungnya GAS yang sering bikin nyeri kepala.
Tidak ada ketua di antara mereka, mereka hanya saling bersahabat satu sama lain walaupun berbeda kelas, ekskul, bahkan jurusan. Tujuan mereka bergabung hanya satu, menikmati masa muda sebelum datang masa tua. Kumpulan para badboy dan badgirl yang sayangnya terlalu jenius sampai kakak kelas pun enggak ada yang berani cari musuh anggota GAS.
Awalnya, Oris tak pernah menyadari bahwa sikap protectifnya berasal dari satu rasa dalam dirinya untuk Rhea, tetapi setelah Oris terlibat dalam GAS, Oris kini sadar bahwa segala sesuatu yang Oris lakukan demi Rhea adalah rasa cinta Oris pada Rhea sebagai seorang gadis, bukan sebagai seorang sahabat.
"Rhea, cowok manapun ga akan gue ijinin buat deket sama lo, tanpa terkecuali!!" ujar Oris dengan nada sedikit menekan.
Rhea menghentikan langkahnya seraya menoleh kasar pada Oris. "kenapa? Apa hak lo ngelarang cowok lain buat deket sama gue?" ketusnya.
"Karena lo milik gue," jawab Oris santai.
"Gue bukan milik lo, dan lo bukan milik gue." sahut Rhea.
"apa alasan lo berpikir seperti itu?"
"Karena lo sahabat gue satu-satunya yang sangat mengerti dan bisa menjaga gue. Gue gak mau kehilangan lo hanya karena perasaan kita masing-masing," jelas Rhea.
***