Amira berpura tidak mendengar ucapan suaminya. Bahkan Amira ingin menyembunyikan kalender itu nanti, saat Ilyas lengah. "Mas tidak ke rumah sakit?" tanyanya karena melihat Ilyas begitu santai. Ilyas memandang jam di dinding kamar. "Tidak usah, lagi pula hari ini lagi tidak ada jadwal operasi." "Ke rumah sakit kalau ada yang operasi saja Mas?" Ilyas tak menyahut Amira. Dia memilih mengambil baju di lemari. Namun, satu hal yang membuatnya sedikit kesal. Karena Ilyas melepas handuk dan sepenuhnya kulit tubuh suaminya terlihat oleh matanya. Apalagi posisi Ilyas menghadap pada Amira. Matanya sempat menangkap pisang bergelantungan di antara dua telur. Terburu Amira melirik ke lukisan seharga 99 juta yang waktu itu suaminya beli. "Alah, pura-pura tidak mau lihat," sindir Ilyas. "Canggung