Amira langsung memegang kedua pundak adiknya. Masih dengan wajah kaget, mata Amira memandang lekat adiknya. "Ada apa denganmu, Ayunda?" Ayunda menangis. "Rion memukulku, Kak!" Ilyas yang mendengar suara itu, mendekat dengan perlahan, tak seantusias tadi. Bahkan Ilyas memilih bersembunyi di balik pintu. Tidak ingin menatap Ayunda sama sekali. "Kenapa Rion sampai memukulmu?" Amira masih terdengar panik. "Kami bertengkar," adu Ayunda masih menangis. Amira menatap suaminya yang terlihat tak senang dengan kedatangan Ayunda. Bahkan sempat berpikir dari mana adik ipar tahu alamat apartemen sampai nomor unitnya. "Ayo masuk dulu, tenangkan dirimu dan ceritalah pada kakak." Amira menggiring Ayunda masuk ke dalam, kemudian ia meraih lengan suaminya. "Mas tolong kopernya dimasukin dulu." Beg