"Kencur?" Beberapa pemuda di hadapannya, nampak tak terima. Namun, Ilyas jauh lebih tidak terima. Dia berjalan mendekat selagi pesanan sedang dibuat. Amira takut suaminya membuat ulah, semisal memukuli mereka. "Mas," sebutnya dengan kepala menggeleng. Namun, diluar dugaan. Ilyas menggebrak meja dan menyodorkan ponsel di atas meja. Layar ponsel suaminya menunjukkan kode QR. "Scan sekarang, katanya mau minta nomor," ujar Ilyas dengan mata melotot. "Menyebalkan." "Siapa juga yang mau minta nomor pria tua." Merasa tidak asik, anak muda itu berbondong pergi. Namun, kata tua sangat menancap dalam diri Ilyas. "Mas," sebutnya sembari menyentuh lengan Ilyas. Sekarang, ia jadi semakin takut. Kalau suaminya mengejar mereka dan buat perhitungan. Melihat wajah marah dari Ilyas. Namun, Ilya