bab 42

1255 Words

Bram mengikuti langkah Padma yang masuk ke ruang dapur, “Padma, tolong jangan selalu menyalahkan Puspa karena murni aku lupa tentang semua itu karena beberapa hari ini aku terlalu sibuk mencari keberadaan Hanum dan Hafiz.” Padma hanya diam sambil duduk di kursi meja makan dan Bram juga ikut duduk di samping wanita itu. Terdengar tarikan napas panjang dari Bram, “Padma, bisakah kita selama beberapa waktu ini tidak bertengkar dan berselisih pendapat, apalagi jika itu menyangkut soal Puspa, kau selalu saja salah paham.” Padma tetap diam dan hanya helaan nafas panjang yang terdengar. “Apalagi setelah kejadian hilangnya Hanum dan Hafiz, tidak bisakah kita tenang sementara waktu ini,” ujar Bram yang memandang ke arah Padma. “Baiklah, aku akan mengikuti keinginanmu untuk kita tak perlu bert

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD