Kejadian naas dua minggu lalu sudah dilupakan oleh Rio. Sikap Ify masih sama saja, Cuek dan Irit. Tiga hari lagi adalah hari dimana anak pertama mereka akan lahir menurut perkiraan dokter. Tapi karena Rio adalah suami siaga, ia sudah mengambil cuti sejak lima hari yang lalu. Sebagai seorang pemilik sekaligus seorang pemimpin perusahaan tentu Rio tidak akan melepas begitu saja pekerjaannya selama cuti. Bisa dibilang ini adalah pekerjaan kantor yang dibawa kerumah. Seperti saati ini Ify sudah bosan melihat Rio sibuk bekerja dirumah. “Kenapa gak ke kantor aja sih?? Aku tuh pusing ngeliat kamu kerja dan lembur dirumah.” Sinis Ify sedikit melirik suaminya yang sedang serius menatap laptopnya. Rio melepaskan pandangannya sejenak dari pekerjaannya menuju ke istrinya yang sedang asyik main psp