10. Belum Saatnya

1203 Words

"Aku boleh minta tolong, Ca?" tanya Firza yang sedang duduk di sofa ruang tengah, saat Syalwa melintas di depannya. "Minta tolong apa?" Syalwa bertanya balik dengan nada datar, sembari berdiri di depan pintu kamar. "Kalau kamu bikin sarapan, tolong buatkan aku juga," pinta Firza dengan wajah memelas. "Bukannya Abang yang bilang, aku tidak perlu melayani Abang?" balas gadis itu dengan santai. "Iya, maaf. Tapi ... mulai sekarang kamu boleh melayani aku," ujar Firza lagi. "Tapi sayangnya aku gak tertarik melakukannya," kilah Syalwa. "Tapi, Ca—" "Lihat aja nanti. Kalau aku lagi baik hati, aku bakal bikinkan sarapan. Kalau nggak, Abang bisa 'kan bikin sarapan sendiri? Biasanya juga 'kan kayak gitu." Syalwa memotong ucapan suaminya, seraya berjalan menuju pintu ruang tamu. "Tapi 'kan aku

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD