Sepertinya pria berbaju abu-abu itu akhirnya meyakinkannya; Xiao Bojian mengatupkan bibirnya erat-erat dan mengikuti pria itu keluar.
Saat dia melewati layar masuk, dia tidak bisa menahan diri untuk kembali melihat Chu Lian, yang masih berdiri di dekat meja. Pada saat yang sama, Chu Lian kebetulan mengarahkan pandangannya ke arahnya. Mata mereka bertemu.
Dalam benaknya, Xiao Bojian merasa dia tidak akan pernah melupakan ekspresi Chu Lian saat ini.
Itu adalah ekspresi yang menimbulkan rasa sakit yang menusuk di dalam hatinya, membuatnya mati rasa terhadap semua perasaan lainnya.
Mata Chu Lian yang berbentuk almond terbuka lebar, sedikit kebingungan di kedalamannya. Matanya cerah dan jernih, seperti sinar matahari yang menembus kaca. Ada juga sedikit rasa jijik yang dia coba sembunyikan.
