Awal Kehidupan
Aisyah prillyana safitri
Adzan shubuh telah berkumandang.suara merdu yang melantunkan ajakan untuk segera mendirikan sholat.
Awal dari kehidupan yang baru dimulai setelah aku terbangun dari kematian kecilku.
Alhamdulillah, aku masih bisa dipercaya untuk bangun dan diberi kesempatan untuk bisa menghirup udara segar.
Aku pun bangun dan bergegas untuk segera pergi ke masjid yang berada di dekat rumahku.
Di Sana aku bisa menemui orang-orang yang telah bangun untuk melaksanakan kewajibannya. Dan tentunya masih banyak pula yang memilih untuk tetap berkelut didunia mimpinya.
Banyak yang mengenaliku dan menyapaku.walau hanya kubalas dengan senyuman. Tetapi sepertinya mereka bahagia.
Kulanjutkan langkahku untuk berjalan masuk menuju masjid. Sang juru iqomah pun sudah berkumandang pertanda bahwa sholat akan segera dilaksanakan.
Setelah selesai melaksanakan kewajibanku. Kini aku masih berada di masjid ini untuk mengikuti pengajian rutin yang selalu dilaksanakan setiap hari minggu setelah selesai sholat shubuh.
Pengisi ceramah kali ini di isi oleh pak kyai yang sudah tersohor di daerah sini.
Dan beliau menyampaikan tema hari ini adalah jodoh dan pernikahan. Aku senang dengan tema kali ini. Jodoh dan pernikahan. Dua kata tetapi mempunyai satu makna Yaitu cinta.
Beliau mengatakan jika wanita yang sholehah akan mendapatkan suami yang sholehah. Tetapi jika wanita yang buruk maka akan mendapatkan suami yang buruk pula. Jodoh adalah cerminan dari dirimu.
Dan sebaik-baiknya wanita yang sholehah adalah wanita yang bisa menjaga dirinya dari kaum lelaki. wanita yang mampu menjaga lisan dan mampu menutupi seluruh tubuhnya dari orang yang bukan mahromnya.
Ya allah.. Inikah jawaban atas segala doa dan kegundahan hatiku selama ini. Apakah aku bisa mendapatkan imam yang aku inginkan.
Sedangkan aku sadar siapa diriku ini. Siapa aku yang dulu. Aku yang jauh dari kata sempurna dimatamu ya allah.
Flashback on
*prill.. Loe yakin ama keputusan loe ini..?? Loe mesti mikir juga karier loe selanjutnya.
*gue yakin ayla.. Panggilan hati gue yang nuntun gue untuk jadi seperti ini.
*karier loe yang loe bangun 5 tahun.. Terus loe mau hancurin gitu ajah.
*gak ada kata hancur ayla.. Semuanya justru dimulai dari keputusan gue sekarang ini.
*dimulai dengan kehancuran. Cibirnya pelan.
*hanya allah yang bisa membangkitkan dan menghancurkan umatnya. Semuanya sudah diatur dengan rapi ay.. Jadi kita tidak bisa menolaknya.
*tapi loe gila prill.. Loe itu ekstrim. Dalam sekejap loe rubah diri loe dari wanita cantik nan anggun jadi wanita berhijab dengan bahasa yang lembut. ucapnya kesal sambil melihatku dari atas sampai bawah.
*wanita berhijab lebih mulia dan terhormat dibandingkan dengan wanita yang terlihat anggun tetapi memperlihatkan seluruh anggota lekuk tubuhnya. Jelasku tenang.
*terserah loe deh.. Berasa loe ngehina gue kalo kayak gini. Jawabnya kesal.
*sory ay.. Bukan gue nyudutin loe.. Tapi loe juga harus faham dong dengan keputusan gue.
*oke.. Gue selalu dukung loe apapun keputusan loe. Cuman gue gak rela kalo loe dihina sama banyak fans ataupun hatters yang emang gak suka sama loe. Loe lihat berita ama sosmed dari seminggu gak habis ngomongin perubahan loe ini.
Aku pun hanya diam Mendengar ucapannya ayla.. Sahabat sekaligus manajerku yang selalu mengurusi semua kebutuhanku.
Ayla benar.. Sampai saat ini semuanya sibuk membicarakan diriku yang merubah pakaianku menjadi seorang wanita yang berhijab.
Bagaimana tidak seorang artis yang sedang naik daun.. Digilai banyak penggemar tiba-tiba memutuskan untuk memakai hijab.
Walaupun banyak yang terang-terangan mencibirku dan meremehkan keputusanku. Tetapi banyak juga fansku yang tetap mendukung keputusanku untuk berhijab.
*woi.. Prill.. Ngelamun lagi loe. Kenapa ? ada mukjizat lagi dari allah. Tanyanya sedikit kesal.
*astagfirulloh.. Ayla loe tau kan meskipun gue udah putusin buat berhijab tetapi gue masih bisa bekerja. Itu mukjizat dari allah buat gue.
*iya.. Iya sory prill. Jawabnya sedikit memelas.
*eehh.. Tapi apa bener sih kalo loe dapat hidayah dari allah saat loe berangkat umroh bareng ama kak bella kemarin. Lanjutnya yang langsung kujawab dengan anggukan.
*loe kan udah gue ceritain semuanya. Semuanya tanpa gue kurangi atau gue tambahi. Jawabku dengan senyuman.
*oke deh.. Jadwal buat besok masih wawancara di acara talk show. Belum ada tawaran main film atau sinetron. Besok kalo pas bulan ramadhan gue yakin loe laris prill. Ucapnya senang sambil memelukku erat.
* makasih ya ay.. Loe sahabat gue paling the best deh. Aku pun membalas pelukannya tak kalah erat.
Berharap semua akan baik-baik saja. Selagi kita yakin dengan keputusan yang kita ambil adalah benar.
Bukankah allah maha mengetahui dan pemilik segalanya.
Flashback off
*mba.. Maaf.. Mba permisi mba gak kenapa-kenapa kan..??
*astagfirullohaladzim.. Ya allah. Maaf.. Pengajiannya sudah selesai ya mas.. Tanyaku terkejut ketika didepanku ada seorang lelaki.
Ya allah.. Masih ada lelaki muda yang tampan dan sopan mengikuti pengajian seperti ini.
Matanya yang tajam.. Alisnya yang tebal.. Dan wajahnya yang tampan.
*astagfirulloh.. Ya allah. Kuketuk pelan keningku.
*mba.. Dari tadi kok istighfar terus sih. Saya lagi bertanya lhoo mba. Tanyanya heran.
*aah.. Uhmm anu saya sedang menenangkan diri saja. Masih kefikiran soal ceramah pak kyai tadi. Jawabku sedikit gugup.
Tapi bagaimana bisa dia tidak mengenaliku. Apakah dia tidak tahu siapa aku.
Ya allah.. Kenapa aku jadi seperti ini. Sebaiknya aku segera pergi. Sebelum terlalu jauh zina mata ini.
*maaf.. Saya permisi dulu mas. Assalamuallaikum.
Ucapku kemudian berlalu meninggalkan dia yang hanya diam. Tetapi masih kudengar menjawab salamku.
Siapa dia.. Kenapa aku baru melihatnya di pengajian ini. Apa dia juga warga sekitar sini.
Tetapi dari cara dia berpakaian sepertinya dia bukan orang biasa.
Ya sudahlah.. Kenapa aku jadi memikirkan lelaki itu.
*assalamuallaikum.. Bik mah. Ku ketuk pintu yang berwarna coklat emas ini.
Sepertinya semuanya masih sibuk. Tidak ada yang membukakan pintu ini.
*bik mah.. Mama... Panggilku cukup keras karena tidak ada sahutan.
*waalaikum sallam.. Iya non maaf bik mah tadi masih di dapur.
Jawabnya dengan tulus.
*iya bik.. Gak papa kok. Mama mana bik. Tanyaku sambil mengedarkan pandanganku ke sekeliling rumah yang tampak sepi.
*ibu di dapur non bikin sarapan. Tadi bik mah langsung lari bukain pintu.
*ya udah lanjutin lagi aja.. Aku mau ke kamar dulu ya. Jawabku dan berlalu menuju kamarku di lantai atas.
Kulepas jilbab ku dan segera kuganti pakaianku dengan pakaian lebih santai. Tetapi tetap sopan dan tertutup. Karena buat persiapan jika ada seorang yang datang ke rumah .
Bagaimanapun aku harus menjaga auratku dari orang lain selain keluarga dan calon imamku.
Kenapa saat mengatakan imam.. Aku jadi teringat lelaki tadi. Ya allah sudah mulai aneh hati ini.
Aku baru saja merubah diriku menjadi pribadi yang berbeda. Kenapa sekarang malah mikirnya lelaki.
Aku harus fokus. Fokus menjadi pribadi yang lebih baik. Fokus membangun karierku yang harus ku mulai dari awal.
Semoga allah senantiasa meridhoi jalan ku. Dan membimbingku ke jalannya yang benar.
?????????