Raquel tiba di apartemennya, dengan penuh amarah dia membanting apapun yang berada dalam jangkauan nya. “Anin brengsek.” Teriak nya. Raquel bak kesetanan, menarik foto nya dan Anindya. Dalam sekali bantingan, frame foto itu hancur. Air matanya bercucuran, Raquel ketakutan bagaimana kalau orang-orang tahu kelakuan nya dengan Caka. Semua hujatan terhadap Anindya akan berbalik padanya. Bokong kebanggaan Raquel mendasar di sofa, menarik rambut diselingi tangisan. “Apa yang terjadi, kamu kenapa El.” Caka ternyata sudah datang, dan saat sedang mandi samar-samar mendengar suara bantingan. Kini kedua kaki telanjangnya berdiri di ambang pintu kamar, memandang kekacauan Raquel. “El, kamu kenapa sayang.” Caka menghampiri Raquel khawatir, lelaki itu cuma handukan doang Raquel melihat itu seket