Adyatma membuka pintu mobil untuk Anindya, begitu perhatiannya lelaki itu sampai seseorang merasa panas melihatnya. Perlakuan manis Adyatma tak lepas dari tatapan tajam Caka yang sedang menemani Raquel menunggu taksi. “Mas, cemburu?” “Enggak lah, ngapain juga. Kamu sih nggak mau di anter.” “Bukan nggak mau mas, aku mau mengunjungi seseorang dulu kamu kan harus balik ke kantor sebentar. Aku juga pusing di tuntut buat menaikkan penjualan, pusing banget pokoknya.” keluh Raquel, biasanya pekerjaan yang harus dia kerjakan dilimpahkan ke Anindya. Sekarang tidak ada lagi yang dia suruh-suruh, membuatnya jengkel saja. “Tenang aja sayang, setelah semuanya berhasil kamu bisa resign dari sana dan buka usaha sendiri seperti impianmu.” Caka merapikan rambut Raquel, seolah sengaja mempertontonkan a