Apakah posisi kita salah?

1535 Words

Di bilik toilet, Anindya tersenyum miring mendapat pesan dari Caka. Lelaki itu memintanya mengirim uang 75 juta lagi. `Maaf sayang, mas gak bisa bantu. Ternyata denda nya nambah, harusnya kamu bayar sehari setelah pembatalan bukan nunggu berhari-hari jadinya jatuh tempo.` “Gapapa, mas. Aku sibuk banget soalnya. Makasih ya mas, nanti aku kirim uangnya.” Send. `Ya, hati-hati. Kirimnya ke rekening mas ya, punyamu limit.` “Baik mas.” Send. “Cih, kamu kira aku bodoh.” Anindya menghubungi seseorang. “Halo mbak, Devi.” “Halo beb. Caka udah datang, seperti yang kamu bilang saya turutin maunya. Tapi kok bareng Rael? Jangan bilang karena itu kalian batal?” “Ya… mbak bisa nilai sendiri lah. Hehehe. Makasih ya mbak, nanti potong aja.” “Siap. Tuh, mereka masih di depan. Gila, kayak orang lagi

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD