Beberapa detik kemudian, Bram melepaskan kecupannya. Agni dan Bram mengatur nafas yang sulit di atur. Bram merasakan hembusan nafas Agni di permukaan wajahnya. Bram lalu mengecup kening Agni, di kecupnya kening itu dan dilepaskan lagi kecupan itu. Bram memandang wajah cantik Agni, ia tahu emosi wanita itu sudah mereda. Bram mengelus wajah cantik Agni, di tatapnya mata bening Agni. "Saya tidak benar-benar membenci kamu" ucap Bram seketika. Agni hanya memandang Bram, ia sulit mencerna kata-kata itu, karena ia tidak berpikir jernih, ciuman Bram masih bergeliya di pikirannya. Agni tidak tahu apa yang harus ia lakukan. Agni mengatur detak jantungnya yang tengah maraton. Bram meraih jemari Agni, ia genggam jemari Agni dengan erat. Bram tidak berkata-kata, ia lalu melangkah dan menarik tangan