Bram memandang Agni disana, wajah wanita itu seakan belum hilang dari ingatannya, sekarang ia bertemu lagi disini. Ia tidak tahu berapa lama, Agni kerja di ruang accounting ini. Kenapa ia baru menyadari Agni kini berada disini bersamanya. Jika ia tahu Agni disini, ia tidak akan membiarkan Agni berada di ruangan accounting yang sibuk seperti ini. Agni lebih cocok menjadi receptionis, yang berada di depan menyambut kedatangan tamu. Jantung Bram berdesir ketiak iris mata bening itu membalas tatapannya. Ada beberapa alasan ia harus ke ruang accounting, karena ia melihat ada kesalahan fatal di laporan keuangan, dilakukan oleh salah satu pegawainya. Bram tidak ingin hal itu terjadi lagi, karena menyangkut keuangan perusahaan yang krusial. Kedatangannya kesini diberikan kejutan yang tidak terdu