Part 7

745 Words

"Biarlah jarak diantara kamu dan aku saat ini menjadi bagian perjuangan kita untuk bersama nantinya. Sebelum saatnya tiba, mari saling memperbaiki diri Karena-Nya" *** Aiza Sudah tiba di depan Cafe tempat di mana ia dan Naufal berjanji akan bertemu. Mungkin ada hal yang akan dibicarakan oleh calon suaminya yang dingin itu. Setelah memikirkan motor matic putihnya, ia segera berlari sambil terus berdoa, berharap tidak ada masalah yang mungkin mengganggu hidupnya. Indra penglihatan gadis itu menangkap sosok Naufal yang kini sedang menyesap coffee hitam. Aiza berjalan pelan ke pojok kanan Cafe itu. Berulang kali ia menelan salivanya gugup. "Ma_as," Panggil Aiza pelan. Naufal mendongak dan pemuda itu menatap tajam padanya. Aiza tambah gugup ditatap seperti itu oleh Naufal. "Silahkan duduk!"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD