" Dasar buayaa! Kau suruh aku menghubungimu ketika aku membutuhkan seseorang. Kekasihmu yang tukang pukul itu kau pikirkan. Ga usah mikirin prempuan lain.. Kau tak tahu betapa gilanya dia jika tau kau bersamaku semalaman.." Ujar Arsih tersenyum getir. " Ya, karena dia tukang pukul makanya aku tak boleh terlalu sering menemuinya apalagi dekat dengannya. Biarkan dia mengasah kemampuannya di hutan rimba, aku harus menyayangi wajah tampanku ini.." Jawab Sean dengan gaya lucu seraya memegang kedua pipinya, hal itu membuat Arsih semakin geram. " Iyaaa dah iya! Emang dimana - mana air laut asin sendiri yak. Udah ayo turun keburu telat tar. Masih pengen kerja-kan?" Ucap Arsih menahan kekesalan hatinya melihat tingkah orang yang baru di kenalnya itu. " Apa maksudmu air laut asin sendiri?"