"Papa." "Apa yang kalian bicarakan tentang Laili dan Arya?" tanya lelaki paruh baya itu pada istri dan juga puteri sulungnya. "B-bicara apa, Pa? Papa salah dengar kali," sahut Bu Rosa sedikit canggung, bahkan ia tidak berani menatap wajah suaminya. "Untung Papa yang dengar, bukan Arya. Kalau sampai Arya tahu rencana Mama dan Ririn, maka bisa jadi besok Ririn juga sudah janda. Dah, jangan macam-macam!" Pak Mulyono, papa dari Ririn yang ternyata baru saja masuk ke kamar perawatan anaknya. Karena dua wanita di dalam sana terlalu asik, sehingga tidak menyadari kehadirannya. "Ma, anak itu diademin. Bukan dipanas-panasi," tegur Pak Mulyono pada istrinya. "Kamu juga Ririn, harus kuat, sabar, dan menjalani takdir yang kamu buat untuk dirimu sendiri. Dipoligami ini pilihanmu, bukan Arya atau p