DAG DIG DUG

1499 Words

Rhe memperhatikan Barra yang sedang mengecek kakinya, lalu membuka perbannya dan mengoleskan salep dengan telaten. Ia menarik nafas, Rhe terpesona.. Barra tiba-tiba berhenti dan menatapnya, “Ada apa?” Rhe kaget, ternyata Barra mendengar tarikan nafasnya, “Ti-tidak ada apa apa..” Barra mengelus pipinya lalu mencubitnya perlahan, “Aku pikir ada yang sakit..” Rhe menggeleng, “Ti-tidak.. Jangan khawatir.” Barra kembali menatapnya, “Sepertinya mulai hari ini, sangat tidak mungkin untuk tidak khawatir..” Lalu menunduk memperbaiki perban di kakinya. Tidak mungkin untuk tidak khawatir? Maksudnya? Rhe mengerutkan keningnya.. Ia menyimpan pemikirannya itu. Dan kembali diam. “Sudah selesai..” Barra menyunggingkan lengkungan di pipinya.. Rhe lagi-lagi terpesona.. Lesung pipi Barra menambah

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD