Malam semakin larut, Rhe memutuskan untuk pulang. Ia mulai memesan taksi online. Rhe duduk menunggu di pinggiran tangga yang mengarah pada teras gedung kepolisian. Ia menatap ke arah parkiran, ke area tempat Barra biasa menunggunya saat menjemput. Hhh.. Tidak ada mobil Barra di sana.. Sepi.. Hatinya merindu, ingin melihat sosok kekasihnya. Rindu sekali rasanya. Padahal hari ini mereka ketemu. Bahkan, mereka berciuman. Rhe teringat ciuman panas yang mereka lakukan di ruangan Barra. Jarinya perlahan menyentuh bibirnya. Entah berapa kali Barra menciumnya. Sejak ciuman pertama mereka hingga sekarang, baik Barra dan juga dirinya selalu menginginkan ciuman itu lagi dan lagi setiap kali bertemu. Bibir Barra yang lembut selalu membuatnya seperti tenggelam dalam dunia lain. Rasa d