"Nadia bangunlah, ayo kita mandi dulu, "suara Ustadz Hafiz sayup-sayup membangunkan Nadia. Dia perlahan-lahan membuka matanya dan melihat wajah tampan suaminya itu di hadapannya. " Apakah ini Nabi Yusuf A.s? " gumamnya. Dia pernah dengar Nabi Yusuf A.s adalah pria yang paling tampan di zamannya. Tanpa sadar dia menyentuh rahang Ustadz Hafiz yang banyak ditumbuhi jambang. "Cium aku, " pinta Nadia malu-malu. "Kamu jangan menggodaku, nanti keburu imsak. " Ustadz Hafiz menahan dirinya untuk tidak menyentuh Nadia lagi karena waktunya tidak tepat. Nadia mengalungkan tangannya di leher Ustadz Hafiz, " Kalau begitu aku nggak mau bangun. Hanya satu ciuman saja. " Ustadz Hafiz akhirnya menyerah dan memberikan ciuman lembut di bibirnya Nadia. Lama-kelamaan ciuman itu semakin menuntut hingga