Bab 48. Tidak Semua Laki-laki Sama

1048 Words

"Kamu tenang aja, Aska. Mami janji gak bakalan buka hati Mami buat pria manapun. Hati Mami udah mati rasa," jawab Anita seraya menyandarkan punggung berikut kepalanya di sandaran jok mobil. "Maaf, bukan maksud saya ngatur hidup Mami. Saya cuma mau Mami bahagia, Mami adalah satu-satunya orang tua saya." Aska menatap lurus ke depan. "Jangan lupakan Daddy kamu, Aska. Ingat pesan mendiang Kakek-mu, beliau tetap Daddy kamu terlepas dari apa yang udah dia lakukan di masa lalu." Aska hanya tersenyum ringan seraya menghela napas panjang. Perjalanan pun berlanjut tanpa sepatah katapun lagi, baik Aska maupun Anita larut dalam lamunan masing-masing. Sementara hujan mulai mereda menyisakan kabut pekat yang menghalangi pandangan mata. Aska semakin memperlambat laju mobil yang ia kendarai demi kesel

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD