Malam harinya Zara dan kedua orangtuanya sedang menikmati makan bersama seperti biasanya. “Katanya tadi Ara pulang di antar Bambang, ya?” tanya sang papa kemudian. “Kata siapa?” tanya balik Zara. “Kata Mama tadi,” jawab sang papa. “Ih Mama tukang ngadu. Iya Ara pulang diantar sama Bambang, kebetulan juga Papa gak jemput Ara, siapa suruh telat,” kata Zara berlagak ketus padahal dia senang meskipun sang papa menjemput terlambat. “Tapi senang kan diantar sama Bapak Bambang,” goda sang mama kini. “Biasa aja.” Meskipun mengatakan hal seperti itu Zara sambil menahan senyumnya karena ia memang senang bisa antar pulang oleh Bambang. “Halah tadi aja Mama lihat pas Ara masuk kelihatan senyum-senyum sendiri kayak ada nahan rasa bahagia gitu,” sang mama masih terus menggoda. “Mama ih, Zara mem