Keesokan paginya.. Satria mengucek matanya, saat terdengar suara Bambang yang berteriak sambil menggedor pintu kamarnya. Suaranya begitu nyaring dan melengking, membuat Satria terkaget dari tidurnya. Satria kemudian bangun dan berjalan menuju arah pintu, dibukanya pintu itu dengan perlahan sambil sesekali ia menguap hebat. “Kenapa, Mas?” tanya Satria begitu pintu terbuka dan menampakkan sang kakak tanpa sedikitpun raut bersahabat. Tapi, memang begitu adanya. Bambang memang tipikal orang yang kaku dan cuek dengan siapapun, kecuali dengan ibunya. “Jam berapa ini? Kamu mau telat bangun lagi, katanya mau konsul proposal,” ucap sang kakak datar tanpa ekspresi sedikitpun. Respon Satria hanya menggaruk pipinya perlahan, lalu menatap jam yang ada di dinding kamarnya. Jarumnya berjalan