14

1003 Words

Satria lari terburu dilorong kampus. Sesekali ia melirik jam digital lengan tangan kirinya. sudah lebih dari lima belas menit sejak jadwal masuk. Ia lupa jika haru ini ada perkuliahan, saking lamanya ia tak kuliah. "Permisi, Pak." Ucap Satria tersenyum sambil mengetuk sebuah pintu kelas yang terbuka. Dosen yang berada didalam ruangan, menghentikan bicaranya, lalu menatap Satria dari balik kacamata kecilnya. "Jam berapa ini?" Tanya dosen itu dengan nada bicara yang tak suka dan wajah yang tak menampakkan kecewa. "Satu lewat dua puluh menit, Pak." jawab polos Satria. "Jawab lagi!" Bentak dosen itu. "Ini sudah entah ke berapa kalinya kamu telat dimata kuliah saya. Seharusnya saya tidak luluskan kamu. Tapi, saya selalu kasihan melihat kamu yang tidak lulus-lulus." Mendengar ucapan sang

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD