Pagi pukul 6.00am Yana mengeliatkan tubuh pelan, kepalanya agak terasa pening karna kurang tidur. Semalam Kai mengajaknya ngobrol hingga hampir pagi. Bahkan memaksa ingin tidur dikamar Yana. Dan hasilnya, ya Kai tidur dikamar Yana. Tangannya melingkar sempurna diperut. Bahkan memeluk Yana dari belakang dengan sangat erat. Ya Tuhan bagaimana caranya agar Kai bisa menganggap aku seorang kakak ipar. Batinnya. Dia elus tangan Kai lembut. “Kai, bangun.” Bisiknya. Namun Kai masih tidur dengan nyaman. Dia tak terusik sedikitpun. Yana membalikkan badan, menatap wajah adik iparnya. Wajah yang masih sama seperti dulu, imut dan tampan. Kamu sangat sempurna Kai, tapi kenapa kamu memilih menyia-nyiakan waktu mudamu hanya untuk mencintai aku? Aku harap kamu bisa mengerti suatu saat nanti. Yana mer