Kiara mengendarai mobilnya dengan pelan.Dia kesal pada Abi yang dikiranya akan marah atau cemburu saat melihatnya bersama Alif memasuki cafe.Nyatanya Abi begitu tenang.Tak terasa air mata Kiara mengalir lagi.Hatinya benar benar berdarah.Padahal dia sudah ketakutan saat melihat Abi,Kiara pikir Abi akan marah atau setidaknya bereaksi kesal padanya,tapi nyatanya laki laki yang kini menjadi suaminya itu begitu tenang.Kiara memukul pelan dadanya yang terasa sakit.Begitulah resikonya menikahi laki laki yang tidak mencintainya,dan lagi lagi semua demi Alea.
Sampai di apartemen Kiara segera membersihkan badannya dan mengganti bajunya.Kepalanya mulai pusing lagi dan perutnya berontak hingga dia segera berlari lagi ke kamar mandi mengeluarkan semua isi perutnya.Sama dengan almarhumah Kayla kalau sedang datang bulan apa yang dirasakan Kiara saat ini.Waktu di cafe Abi bertanya padanya mengenai gejala yang ditimbulkan akibat datang bulannya,Kiara mengatakan kalau dirinya sehat karena kesal dengan sikap Abi yang gak peka.Kiara terduduk lemas di kursi kamar.Biasanya mamanya akan mengusap lembut perutnya atau punggungnya hingga dia tertidur.Saat kuliah di luar negeri, teman satu kamarnya yang paham bagaimana Kiara kalau sedang datang bulan.Temannya yang sekarang menjadi asistennya.
Kiara menuju pantry,dia ingin membuat teh menenangkan perutnya.Apartemen selalu rapi karena bibik setiap tiga hari sekali datang membersihkannya.Abi juga sering istirahat di Apartemen.
Selesai membuat teh kiara segera menuju ruang tv.Meletakkan teh nya dimeja menunggu hingga sedikit hangat,Lalu ia merebahkan tubuhnya di sofa sambil memijat mijat sendiri kepalanya.Air matanya kembali turun.Bukan karena sakit tapi karena mengingat saat ini dia sendiri tanpa Abi yang gak peduli.Tapi Kiara juga tidak sepenuhnya menyalahkan Abi,karena saat di cafe,Abi sempat bertanya tentang gejalanya saat datang bulan.Tapi dibalas ketus oleh Kiara karena memang hatinya kesal saat itu. Tapi setidaknya laki laki yang disebut suami oleh Kiara itu masih sedikit peduli.
Bisa saja saat ini Kiara menelpon Alif,dan laki laki itu akan dengan senang hati datang padanya.Tapi itu bukanlah ide yang baik.Malah memperkeruh keadaan hati dan menimbulkan fitnah.Akhirnya Kiara mengirim pesan pada Rika asistennya agar datang ke apartemen tak lupa memberikan pasword masuk apartemennya.Setelah selesai mengirim pesan Kiara mencoba memejamkan matanya lagi sambil memijat kembali kepalanya.
Tak berapa lama terdengar pintu dibuka,Kiara sudah tau pasti Rika yang datang.
"Rika,kamu dah datang?,aku diruang TV" Kiara memanggil Rika.
Terdengar langkah kaki mendekat.Kiara masih tetap pada posisinya.
"Kamu sudah makan?" Tanya sebuah suara berat
Kiara kaget karena bukan suara Rika sang asisten yang lembut.Segera bangun dari tidurnya ditolehkan kepalanya.dan menjumpai sosok yang sedang membuatnya kesal.Kiara merebahkan lagi tubuhnya.
"Bukannya mas keluar kota?,kenapa tiba tiba ada disini?" " apa pedulinya mas padaku?" Kiara bertanya dengan ogah ogahan atas kehadiran Abi di apartemen.
"Rencana begitu,tapi ada seseorang yang sedang sakit dan menangis sendiri kalau gak ada yang menemani,jadi besok saja aku berangkat, apa kata orang tuanya nanti. Nanti dibilang suaminya laki laki yang gak punya hati" Ucap Abi mulai menyindir Kiara lagi tapi dengan nada bercanda. Abi duduk di karpet disamping sofa kiara memegang kepala Kiara yang sedang tiduran.
Kiara kaget dengan sentuhan Abi,tapi dia enggan menepis tangan Abi "Memang mas tau dari mana aku sakit" Tanya Kiara membiarkan Abi membelai rambutnya.Kemarahannya seakan akan terbang.Kiara merutuki hatinya kenapa begitu lemah di hadapan Laki laki mantan kakak iparnya ini.
"Tau dari mama,Saat di Bandara mama memanggilku dan bilang kalau kamu lagi datang bulan dan biasanya kamu akan merasa pusing dan mual mual persis seperti Kayla" Abi menatap wajah Kiara sambil berbicara.Kiara diam mendengarkan.
"Lalu tadi Rika juga menelponku tentang keadaanmu"Lanjut Abi tetap dengan posisinya.
"mhmm...kalau gak dibilangin mama atau ditelpon Rika mas gak akan datang kan?"Kiara berbicara ketus pada Abi,yang hanya ditanggapi dengan tawa oleh Abi.
" Mas jangan ketawa,nanti aku jatuh hati" Ucap Kiara tanpa malu malu membuat Abi menutup mulutnya lalu tersenyum dan mencubit hidung Kiara.
"Kata mama, kalau kamu lagi datang bulan begini harus dielus elus perut atau punggungnya baru nyaman,apa perutmu sekarang sakit?" Tanya Abi dengan mimik serius." Biar aku elus elus punggung atau perutmu biar kamu bisa nyaman" Ucap Abi melanjutkan.
Kiara hanya terpaku saja.Wangi dari tubuh Abi menguar menenangkannya.Wangi yang selalu dirindukannya.
"Apa kita perlu ke dokter" Tanya Abi lagi memastikan
"Gak perlu mas,nanti sembuh sendiri" Ucap Kiara
Tiba tiba saja abi megang perut kiara yang masih tertutup kaosnya.Kiara kaget dengan apa yang dilakukan Abi.
"mm.mas..mau ngapain" Kiara yang kaget refleks menepis tangan Abi.
"Gak apa apa,biar aku lakukan kalau memang harus dielus elus dulu perutnya agar kamu nyaman"Abi kembali memegang perut Kiara dan mulai mengusap usapnya pelan.Kiara akhirnya membiarkan karena dia juga merasa nyaman.Tiba tiba tanpa Kiara duga Abi memasukkan tangannya kebalik kaos Kiara agar langsung bersentuhan dengan kulit perut Kiara.
"Kamu diam dan coba tidur,aku gak akan melakukan hal yang aneh aneh" Ucap Abi menahan Kiara yang hendak bangun
"Kamu dah makan?" Abi bertanya sambil terus mengusap perut Kiara.Yang ditanya hanya bengong.
Kiara memandang Abi.Aneh juga gak apa apa kali mas..,batin kiara. setidaknya dipeluk kek,apa kek.Batin Kiara lagi menyadari Abi benar benar gak peka.
"Kamu lagi mikir apa,aku tanya kok gak dijawab?" Abi mendekatkan wajahnya ke wajah Kiara yang otomatis membuat Kiara Kaget dan bersemu,karena dia dapat merasakan nafas Abi.Pingin rasanya Kiara mencium bibir Abi.
"Gak mikir apa apa,aku pingin makan bakso mas" ucap Kiara manja dan tersipu karena ketahuan melamun.
"Aku pesanin dulu ya" Abi dengan sigap membuka ponselnya memesan makanan yang Kiara mau dan juga memesan makanan yang lain yang sekiranya nanti Kiara juga mau makan kalau perutnya sudah nyaman.
Sambil menanti pesanan Abi kembali mengusap perut Kiara.Tak berapa lama Kiara pun tertidur.Abi segera menggendongnya agar tidur di kamar.Meletakkan Kiara dengan pelan lalu menyelimutinya.Memandang wajah cantik itu sejenak lalu mengusap lembut pipi wanita yang saat ini menjadi istrinya dengan kerelaan hatinya dan kemauannya sendiri dan semua demi Alea,Puas memandang wajah Kiara yang selalu mengingatkannya akan kayla karena Kiara dan Kayla kembar identik,Abi lalu mencium pelan kening Kiara dan segera ke ruang tengah menelpon sekretarisnya untuk membatalkan kepergiannya keluar kota.
Saat hendak beranjak kembali ke kamar ponselnya berdering,saat dilihat rupanya Laras yang menelponnya.Abi segera mengangkat telponnya.
"Bi..Kamu dimana?,udah berangkat ya?" Tanya suara di sebrang
" Aku belum jadi berangkat,istriku sakit jadi sementara aku batalkan kepergianku" Jawab Abi
"Senang ya jadi istri kamu,selalu diperhatikan sama suaminya beda sama aku" ujar laras lagi di sebrang sambil mengeluarkan suara isakannya
"Are you oke ras?" Tanya abi khawatir
"Not ok,aku sedih" balas Laras dengan isakannya."Bisa aku ketemu kamu bentar saja"? Tanya Laras di sebrang
"Oke tapi sebentar saja ya,kebetulan Kiara masih tidur,takutnya dia bangun dan mencariku.Tapi tunggu sebentar biar pesanan makanan datang baru aku kesitu"ucap Abi lalu memutuskan sambungan telponnya.
Tak menunggu lama pesanan makanan datang.Setelah membayar Abi segera menaruhnya di dapur dan kembali melihat keadaan Kiara di kamar.Dilihatnya Kiara masih tertidur lelap.Abi segera mengambil kunci mobil dan segera keluar Apartemen untuk pergi menemui Laras.Hanya sebentar memastikan keadaan Laras baik baik saja,batin Abi.