Malam kian merangkak larut. Pesta masih berlangsung di ballroom Hotel Luxury. Alunan musik Jazz begitu syahdu dan mendayu-dayu, membuai jiwa-jiwa yang sedang tertawan cinta pada seseorang. Wanita muda termenung seorang diri. Pesta itu tiada berbeda dari semua pesta yang pernah ia datangi di Roma selama musim dingin. Dingin dan sepi, meski gelak tawa dan alunan musik romantis terdengar di mana-mana. Dia kesepian dan merasa malas untuk tersenyum seperti orang-orang di sana. Musim dingin di Roma sudah nyaris habis. Akankah ada salju yang turun di tahun baru ini? Sepertinya musim-musim pun sudah tidak lagi beraturan, seperti perasaan Tuan Mafia yang juga selalu berubah-ubah tidak jelas. Mengapa dia begitu bodoh, mau saja menautkan hati pada seorang b4jing4n? "Sayang, apa kau butuh sapu t