'Jika waktu tidak dapat mengembalikan kita maka, ingatlah aku dalam setiap deburan ombak di Laut Tirenia. Dengarkan riaknya yang lirih bagai jeritan ku yang tiada henti memanggilmu. Namun pada masanya semua hilang bagai mimpi, mimpi yang bahkan aku tak tahu kapan dimulai dan berakhirnya.' Michele memejamkan mata seraya mengepalkan buku-buku jemarinya. Perasaan apa ini? Tidak logis jika dia terus-menerus memikirkan Meghan. Hidupnya terasa hampa dan hambar setelah kehilangan wanitanya. "Bos, apa aku perlu menemui Nona Meghan untuk Anda?" tukas Sergio setelah dia dan Paolo duduk bersama Michele pada sofa di teras balkon. Hanya wajah dingin yang Michele tunjukan pada dua orang anak buahnya. "Bagaimana dengan pria reporter tempo hari? Apakah dia tidak macam-macam lagi setelah kita kasih ua