'Setibanya di Roma aku akan menemuimu. Tetap jaga pandanganmu dari pria lain.' Suara bass itu dan wajah yang dingin, semuanya masih tersemat dalam memorinya. Senyumnya yang manis dan ringan, dia sangat memesona di mata gadis yang sedang gila karenanya. Wangi mint dari napasnya saat ia berbisik dan aroma anggur di sela desahannya. Semua itu selalu membuat jiwanya bergejolak. Meghan terjaga dari mimpinya tentang si Tuan Mafia. Sentuhan di sekitar pipi, rahang sampai ke bibirnya membuat dia agak tersentak. Tuan Mafia? Mata itu membuka dengan cepat, menampilkan sepasang iris biru terang yang indah. Samar-samar ia melihat sosok pria yang tengah duduk di sampingnya. Meghan mengerjapkan matanya berulang kali. "Halo, Manis." Oh, tidak! Itu bukan Tuan Mafia! Meghan sangat terkejut melihat