Bg. 14 | Semakin Panas

2312 Words

“Melihat keduanya jalan bersama rasanya seperti melihat teman yang makan teman. Pengen marah, tapi udah nggak berhak.” —Krisanaya Prasasty— *** "Lo mau bawa gue ke mana, sih?" tanya Naya yang sudah sangat kesal. Cowok itu tersenyum lembut. Tapi entah kenapa Naya malah mengartikan sebaliknya. "Ke tempat yang cuman ada lo sama gue." "Ger apaan, sih? Jangan aneh-aneh, deh!" "Lho siapa yang aneh-aneh? Gue serius, kok." Geri menepuk lepala Naya beberapa kali. Ia tahu cowok itu berusaha bersikap baik padanya meskipun masih sesekali mengancam atau memberi peringatan. Dan entah kenapa Naya lebih mengartikan keposesifan yang dipunyai Geri bukan atas dasar kasih sayang. Tapi lebih kepada obsesi semata. Mobil melaju santai ditengah padatnya jalanan ibu kota. Naya memilih untuk mengalihkan pan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD