When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
“REL,” Adhiyaksa memanggil. Lelaki paruh baya itu sedang merapikan tanaman-tanaman milik istrinya di halaman rumah. Dulu, yang merawat tanaman-tanaman itu, menantunya. Tapi kini kan sudah tinggal di rumah sendiri. Apalagi sudah belasan tahun lalu. Kini yang sering membantunya merawat tanaman-tanaman ini ya kalau gak Farras yang lebih suka ngomel, ya...dua bocah ganteng ini, Farrel dan Ando. “Ya, Opa?” “Ada yang naksir kamu di sekolah, gak?” Ando terkekeh mendengarnya. Muka Farrel sontak memerah sambil garuk-garuk kepala. Mendadak gatal karena salah tingkah. Opanya ini kalau bertanya, pertanyaannya selalu gak pernah terduga. Aneh-aneh dan kadang suka bikin deg-degan. “Yang naksir banyaklah, Opa!” malah Ando yang menyahut. “Ngaku aja, Bang!” nyinyirnya yang dibalas jengah oleh Farr