Andreas perlahan membuka matanya, di lihatnya Elisa masih terlelap di pelukannya. Dibelainya wajah cantik Elisa, di ciumnya wajah cantik itu. Andreas semakin mempererat pelukannya pada tubuh mungil Elisa. Cinta … tentu saja cinta itu selalu ada untuk Elisnya. Sejak dulu, dia selalu menjaga dan melindungi Elis. Selalu memimpikan Elis sebagai pendamping hidupnya. Tapi semua itu seolah telah sirna. Andreas yang begitu mencintai Elis, dengan teganya merusak, dan bahkan menghancurkan gadis itu, membuatnya di titik yang paling nol. Hingga membuatnya harus kehilangan semangat hidupnya. Tanpa sadar, Andreas menitikan air matanya. Pantaskah, Elis menerima semua itu. Andreas menghapus air matanya, dia tidak ingin larut dengan perasaanya. Rico juga membutuhkan sebuah keadilan, bukan hanya Elisnya.