Khawatir

1222 Words

Andreas nampak begitu gelisah dan khawatir. Terlihat beberapa kali dia mengusap wajahnya kasar, Bram sesekali melirik kearah Andreas yang terlihat begitu kacau. Baru kali ini, seorang Andreas Herlambang tidak bisa mengontrol emosinya. Satu tangannya terus mendial nomer Alex yang tak kunjung ada jawaban. Entah apa yang tengah dilakukan oleh sahabatnya ini, kenapa disaat dia benar-benar membutuhkannya, Alex malah tidak kunjung juga merespon panggilannya. Terdengar beberapa kali Andreas mengumpat, sedangkan tangan yang satunya mengepal kuat meninju apapun yang ada di depannya. Hingga beberapa menit kemudian, suara seseorang yang sangat dia tunggu, menjawab panggilanya dengan suara yang terdengar tergesa-gesa. “Halo Bro. Ada apa nih, tumben nelpon?” tanya Alex diseberang sana. “Sial. Kemana

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD