Anita Pramudita

1865 Words

Andreas kembali menenggak satu gelas minuman keras, tapi semua tetap sama, bayang-bayang Elis tidak pernah mau hilang. Usapan lembut sebuah tangan lentik pada punggungnya, membuatnya menoleh kearah pemilik jari lentik itu. Seorang wanita cantik dengan pakaian minim super ketat, tersenyum kepadanya, menempelkan tubuhnya pada punggung Andreas. Pria itu diam, tidak sedikit pun tertarik dengan sosok wanita di sebelahnya. Tapi, model wanita seperti ini, pantang nyerah. Berusaha bersikap akrab, duduk didepan meja bartender di samping Andreas, satu tangannya terus mengusap sensual punggung Andreas, lelaki di depannya yang berprofesi sebagai Bartender, hanya geleng kepala. "Singkirkan tanganmu." Wanita itu tersenyum, malah semakin nekat, memegang paha Andreas penuh sensual. Andreas semakin gera

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD