14. Kegelisahan Andreas

1676 Words
"Diana?" ucap Andreas heran. "Ya Tuan, ternyata saat anda menjemput nona Diana di kampus, dan meninggalkan nya...diam diam nona Diana menyusul anda di kantor..karena dia pikir Anda kembali lagi ke kantor, kemudian tanpa sepengetahuan anda dia menyalin data yang ada di laptop anda.." " apa tuduhanmu itu beralasan.." " tentu tuan...karena setelah saya selidiki nomer IP yang menyebar video nona Elisa menunjukan nomer IP milik nona Diana..dan ini rekaman CCTV saat nona Diana menyalin data dari laptop anda..." Bram menyerahkan sebuah rekaman CCTV yang dia salin dari rekaman CCTV yang terpasang di ruangan kantor milik Andreas. Andreas nampak menerima salinan rekaman itu, dan kemudian memutar video itu lewat laptopnya..ternyata benar..di sana nampak Diana tengah memasukan sebuah USB flashdrive yang baru saja dia ambil dari tasnya, kemudian di sana nampak Diana tengah mengotak atik laptop milik Andreas yang lupa dia matikan setelah dia mengirim sebuah video kepada Elisa...setelah di rasa cukup..Diana mencabut USB Flashdrive nya, kemudian nampak dia meninggalkan ruangan Andreas dengan tenangnya. " SIAL...!! rupanya kamu ingin bermain main di belakang ku Diana.."Andreas benar benar merasa bodoh, kenapa dia harus seceroboh itu..pria itu nampak frustasi menjambak rambutnya. " apa yang harus kita lakukan untuk nona Diana tuan.." tanya Bram kepada bossnya. " awasi dia Bram...jangan sakiti dia..kita tunggu saja..kalau dia bertingkah lagi, baru kita ambil tindakan.." ucap Andreas penuh aura aura menakutkan. " baik tuan..saya permisi dulu.." Bram nampak meninggalkan ruangan itu. Setelah kepergian Bram, Andreas nampak kembali fokus pada laptopnya, walaupun dia merasa gelisah dengan tingkah Diana, tapi dia berusaha tenang...dia tetap fokus dengan kerjaannya , yang sudah dia tinggalkan selama dua hari.. Jakarta, Kediaman Ahmed Khan.. Anastasia Khan masih termenung di kamarnya, sudah dua hari sejak kepergian Elisa dia mengurung diri di kamarnya, wanita yang masih terlihat cantik itu, nampak sangat hancur dengan kepergian putri semata wayangnya, dia begitu khawatir dengan Elisa yang pergi tanpa uang sepeserpun, harusnya dia menyembunyikan Elisa yang mengandung dari siapapun termasuk sang suami.. "KRIETT...!!!" Ana menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka.. " Hai sayang...gimana keadaan kamu.." Lagi lagi Ana menitikan air matanya, Ahmed mendekati sang istri dan merengkuh wanita yang sudah menemaninya selama 21 Tahun itu ke dalam pelukannya. " aku mohon...maafkan Elis, carilah dia..bawa putri kita kembali.." " tidak sayang..kesalahannya terlalu fatal...dia tidak pantas menyandang nama seorang Khan..tolong mengertilah..."Ana semakin hancur dengan keputusannya.. " dia itu masih seorang mahasiswi, tega kamu Med..membiarkannya menderita di luar sana, lalu untuk apa harta yang kita punya..dia sudah makan, dia tidur di mana, apa dia baik baik saja..apa kamu tidak merasakan itu semua.."Ahmed seperti mendapat sebuah hantaman mendengar kata kata Ana, tapi pendiriannya tetap teguh..Elisa harus di hukum untuk kesalahannya yang fatal itu, jika Ana khawatir..dia lebih mengkhawatirkan Elisnya..diam diam Ahmed telah menyuruh seseorang untuk mencari keberadaan putrinya, tapi sampai hari ini putrinya seperti hilang di telan bumi. Pria itu masih kecewa dengan video tidak senonoh putrinya, dia tau jika media sudah meminta maaf kepada keluarga besarnya, tapi dia bukan laki laki bodoh, dia tau betul mana video asli atau settingan, dia juga tau Andreaslah yang telah merubah dan menghapus semua video itu. Ahmed juga merasa heran...sejak kepergian Elisa dua hari lalu, dia tidak pernah melihat Andreas lagi, baginya Andreas yang sudah seperti putra kandungnya itu penuh misteri, Ahmed berharap Andreas ikut mencari keberadaan Elis. Bandung, rumah Andreas.. Andreas yang masih berkutit dengan laptopnya, tiba tiba saja merasa sangat gelisah..Pria itu nampak menutup laptopnya dan keluar dari ruang kerjanya..berjalan menuju sebuah ruangan rahasia yang di jaga oleh dua orang bodyguardnya..Andreas sengaja merancang ruang rahasia itu untuk mengecoh semua orang, siapa sangka tembok yang luarnya penuh dengan tanaman hias rambat adalah sebuah ruangan yang putih, bersih di dalamnya di rancang seperti sebuah rumah sakit, Andreas nampak masuk ke dalamnya, di sana ada dua orang dokter khusus yang menangani pasien itu, yang tak lain adalah Rico Herlambang adik tercintanya, hatinya sungguh miris, melihat tubuh Rico yang terlihat kurus dengan peralatan medis terpasang di seluruh tubuhnya, sudah empat tahun Rico dalam keadaan koma.. " Hai..jagoan..apa kabarmu..kamu tau...wanita yang membuatmu seperti ini, sudah berada di sini...dia akan merasakan apa yang kamu rasa..Bangunlah...aku berjanji akan membuat hidup Elisa Khan seperti di neraka, hingga dia memohon sebuah kematian untuknya" Andreas nampak mengajak Rico berbicara, walau pria itu dalam keadaan koma..tapi ajaibnya..setiap Andreas menyebut nama Elisa Khan, Rico yang dalam keadaan koma akan menitikan air matanya, pria itu seperti mendengar setiap omongan Andreas.. " Apa kamu begitu mencintai jalang itu..dia bukan wanita yang pantas untuk di cintai Ric...dengarkan aku Ric...Elisa sudah terusir dari rumahnya, aku harus berterima kasih kepada Diana yan telah membuat wanita itu terusir dari keluarganya..lihatlah apa yang bisa kakakmu lakukan untuk seorang Elisa, aku akan pastikan hari harinya seperti di neraka.." Andreas nampak mengusap air mata Rico yang terus menetes, pria itu benar benar nampak hancur dengan melihat kondisi adiknya. " apa keadaanya semakin membaik dokter.." Andreas bertanya kepada salah satu dokter yang merawat Rico. " Keadaanya semakin membaik tuan, semangatnya untuk hidup lagi luar biasa...berdoa lah semoga ada keajaiban pada tuan Rico" Andreas nampak lega mendengar penuturan dokter itu.. " terima kasih dokter..saya harap kalian benar benar berusaha keras untuk menyembuhkan adikku ini.." kemudian Andreas nampak keluar dari ruangan itu, dia benar benar tidak kuat, harus melihat Rico yang nampak tersiksa dengan semua peralatan medis di tubuhnya. Flash back Empat tahun yang lalu.. Rico nampak mengendarai mobil sportnya keluar dari kampus, pria itu terlihat sangat tampan, banyak gadis yang mengantri untuk menjadi kekasihnya, tapi dia selalu menolak banyak gadis, dia belum bisa melupakan Elisa yang sudah menjadi kekasih Kakak sempurnanya Andreas Herlambang, Rico harus mengubur perasaan cintanya untuk seorang Elisa Khan, baginya kebahagiaan Elisa di atas segalanya...meskipun cintanya kepada Elisa begitu besar, dia harus merelakan Elisa yang begitu mencintai Andreas, begitu juga Andreas yang sangat mencintai gadisnya, bagi seorang Andreas..Elisa adalah penyemangatnya, buktinya di usianya yang masih 22 Tahun Andreas sudah mampu mendirikan perusahaannya sendiri yang tengah berkembang pesat, walaupun Andreas masih seorang mahasiswa, tapi berkat kejeniusannya dia sudah menjadi seorang milyarder muda tanpa sepengetahuan ke dua orang tuanya, tanpa terkecuali Rico dan Ahmed Khan. Demi cintanya kepada Elisa, dia akan berusaha membuat Elisa hidup bahagia tanpa bantuan ke dua orang tua mereka.Meskipun Elisa masih duduk di bangku SMA, Andreas sudah merencanakan segalanya untuk masa depannya kelak dengan kekasih pujaannya..Andreas berencana menikahi Elisa setelah gadis itu menjadi seorang sarjana, tanpa sepengetahuan siapapun..diam diam Andreas sudah membangun sebuah rumah mewah di daerah Bandung.Dia tau jika Elisnya sangat menyukai kota kembang itu, karena suasananya yang sejuk dan masih asri, di banding dengan Jakarta. Hari ini Elis menghubungi Rico untuk menjemputnya di sekolah, karena kebetulan Andreas sangat sibuk, Andreas menyuruh Elisa untuk pulang bersama adiknya yang kebetulan kampus Rico dan sekolah Elisa searah. Jam menunjukan pukul 3 sore, tapi Rico yang terjebak macet sepertinya terlambat menjemput Elis, gadis itu nampak menunggu Rico di depan pintu gerbang sekolahnya yang sudah sepi, karena semua siswa sudah pulang dari tadi, tanpa terkecuali Elisa yang masih setia menunggu Rico. Tanpa Elisa duga..sebuah mobil hitam berhenti tepat di depan Elisa, dari dalam mobil turun dua orang pria tak di kenal yang masih seumuran dengannya..Elisa merasa ada sesuatu yang tidak beres dengan ke dua anak laki laki di depannya itu, ternyata benar..belum sempat dia berteriak, salah seorang dari mereka sudah membekap mulutnya dengan sebuah sapu tangan yang telah di tetes dengan obat bius, Elisa yang sudah tidak sadarkan diri di bawa masuk ke dalam mobil, dengan kecepatan penuh mobil itu pergi dari tempat itu entah membawa Elisa yang tak sadarkan diri kemana.. Tidak beberapa lama kemudian Rico sampai di depan pintu gerbang sekolah Elisa, pria itu benar benar nampak heran..ternyata suasana sekolah sudah sepi, satpam yang berjaga di situ pun telah pulang begitu pula dengan semua siswa, tidak seperti biasanya Elisa tidak menunggunya sampai dia datang..Rico nampak menghubungi Elisa dengan ponselnya..panggilan tersambung...tapi masih tidak ada jawaban dari seberang...tanpa sengaja Rico mendapati gelang milik Elisa yang sudah putus..Rico mengambil gelang itu, dan mengamatinya dengan seksama, ternyata rantai gelang itu putus, itu artinya terjadi sesuatu dengan Elisa. Rico berusaha melacak no Elisa lewat GPS, tidak selang beberapa lama lokasi Elisa berhasil ia lacak. Ternyata Elisa berada di sebuah gedung tua yang lokasinya tidak terlalu jauh dengan tempat itu. Rico segera masuk ke dalam mobilnya dan menuju ke sebuah gedung tua dimana Elisa berada..akhirnya mobil yang Rico kendarai sampai juga di sebuah gedung tua dengan 3 lantai, di sana nampak dua buah mobil, satu warna silfer dan satunya lagi warna hitam, sebelum masuk ke dalam gedung itu Rico sempat menelepon Andreas dan meminta bantuan kepada kakaknya seraya menshare lokasinya kepada sang kakak. Dengan sangat hati hati Rico.berjalan menyusuri gedung itu, lantai demi lantai dia susuri untuk mencari keadaan Elisa, hingga pada lantai tiga dia mendengar pembicaraan seorang wanita dan beberapa anak laki laki..tanpa rasa takut sedikitpun Rico mencari sumber suara itu..alangkah terkejutnya Rico saat mendapati Elisa yang pingsan dengan tubuh terikat di sebuah kursi tua, Rico benar benar marah melihat keadaan Elisa yang seperti itu..Matanya memandang penuh amarah ke arah seorang gadis remaja dan lima cowok yang dia kenal betul teman satu kampusnya.. " dasar bajingan..lepaskan Elis..dia tidak ada hubungan apa apa dengan masalah kita..." tanpa rasa gentar sedikitpun Rico bersuara lantang. " ho..ho..ho..tunggu dulu Rico Herlambang..tentu saja Elis ada hubungannya dengan masalah ini..karena perempuan sialan ini adalah kekasih Andreas yang sangat aku cinta.." ucap gadis belia itu. " dasar perempuan gila..Andreaa hanya mencintai Elis bukan kamu Diana.." ucap Rico kepada perempuan itu yang tak lain adalah Diana. "Jangan munafik kamu Ric..aku tau betul jika kamu juga menginginkan Elis..kamu sangat mencintainya kan..kenapa kita tidak bekerjasama saja untuk menghancurkan hubungan mereka.." ucap Diana sinis.. " kamu pikir aku serendah itu..aku tidak akan pernah membiarkan kebahagiaan Elis dan Andreas hancur.." Rico yang sudah tersulut api emosi, mulai menghajar satu persatu laki laki yang sudah menyekap Elis..Diana sempat ketakutan melihat 5 temannya mulai ambruk satu satu, Diana yang melihat sebuah besi tua tergeletak di lantai mengambil besi itu, dia nampak berjalan mendekat ke arah Rico yang berdiri di dekat jendela lantai kaca yang sudah usang..tanpa berpikir panjang dia menghantamkan besi tua itu pada tubuh Rico, di saat itulah Rico yang tidak bisa mengimbangi tubuhnya terjatuh dari lantai tiga itu...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD