Perlahan Elisa mulai membuka matanya, kesadarannya belum sepenuhnya pulih. Gadis itu berusaha mengingat semua kejadian yang dia alami, sebelum akhirnya terbaring lemah di sebuah kamar yang bernuansa serba putih. Kata-kata terakhir Andreas sebelum dia terkena luka tembak, terus terngiang-ngiang di kepalanya. Bulir bening menetes di wajah cantik Elisa. Benarkah Andreas hanya menganggapnya sebagai seorang pelaccur? Elisa terisak. Gadis itu belum sepenuhnya menyadari semuanya. Tiba-tiba saja satu tangannya yang tidak terpasang selang infus, terasa begitu berat. Elisa menoleh, sungguh … gadis itu terkejut. Disampingnya, Andreas terlelap, pria itu terlihat sangat kecapaian. Andreas tertidur, menjadikan telapak tangan Elis sebagai bantal. Penampilannya sangat kacau, kemeja yang ia kenakan ter