Chapter 16

1195 Words
Suara langkah Raja Jorsh menuju Ruangan Pesta Dansa. Seperti apa yang ia duga sebelumnya, acara ulang tahun Putra Mahkota berlangsung mewah dan ramai. Banyak sekali para wanita bangsawan yang datang ke acara pesta dansa. Beberapa melodi iringan musik berdawai didalam ruangan Aula Istana. Begitupun dengan Kenneth yang sibuk menunggu Pangeran Eadric yang saat ini masih ada dalam perjalanan bersama Duke Vale. "Bagaimana? Apakah dia sudah tiba?" "Belum Yang Mulia Raja, Putera Mahkota saat ini masih terjebak di perbatasan. Beberapa pengawal di kerahkan untuk pengamanan Putera Mahkota," jawab Kenneth saat ini. Dirinya panik dengan memikirkan Pangeran Eadric yang belum tiba di Kerajaan. Arin dan juga Keyra melihat keadaan pesta. Suasana pesta semakin ramai dan juga semakin banyak tamu bangsawan. Suara kereta kuda terdengar saling berbaris di depan Istana. Leraince bersama Putri Madelia di satu kereta kuda dan menuruni kereta kuda dengan memakai gaun, Putri Madelia datang bersama kedua adiknya dan juga Leraince yang datang ke acara pesta dansa Pangeran Eadric. "Riasanmu ini terlalu usang, seharusnya kau memakai gaunku saja yang tidak lama terpakai. Bisa-bisa nama keluargaku bisa jadi omongan disini," ucap Putri Madelia dengan menatap sinis Leraince saat ini. Menyilangkan kedua tangannya dengan mengernyitkan dahi. "Maafkan aku Tuan Putri, aku hanya malu jika aku meminta tolong kepada Tuan Putri Madelia, aku mendapatkan undangan pesta dansa saja sudah suatu kehormatan. Tuan Earl dan Nyonya Countess sangat baik kepada keluargaku, jika penampilanku membuat anda tidak senang, tolong maafkan aku Tuan Putri," jawab Leraince dengan wajah menunduk ketika Putri Madelia mengomentari penampilannya. "Tuan Putri Madelia, maafkan saya jika saya salah. Sungguh Tuan Putri sangat baik kepada saya. Maafkan saya jika saya pernah memiliki salah," ucap Leraince saat ini kembali berbicara kepada Putri Madelia. "Bagaimanapun kau harus tetap selalu berada didekatku, kemungkinan hari ini kau akan dikenali karena kau dari Keluarga Earl, tetaplah berada di dekatku. Aku hanya tidak ingin kau menjadi pembicaraan, tetaplah di sisiku." "Ba-baik Tuan Putri," jawab Leraince dengan suara terbata-bata dengan sesekali melirik wajah Putri Madelia yang cantik. Raja Jorsh Bennedict duduk di meja kerja dengan gelisah, menunggu puteranya Pangeran Eadric. Jari-jemarinya mengetuk meja beberapa kali dengan menanti Pangeran Eadric. "Jika seperti ini terus bisa-bisa aku yang menjadi ikon di semua keluarga bangsawan. Pasti rakyat membicarkanku, kenapa Eadric begitu lama? Anak itu sudah kuperingati berkali-kali masih saja ke Afresia bersama kakak John Bennedict," Sentakan Raja Jorsh membuat Kenneth terkejut. Kehadiran Kenneth memasuki ruang kerja membuat Raja Jorsh tetap memainkan jam pasir dengan membolak-balikkan jam tersebut. "Salam Afresia Yang Mulia Raja," salam Kenneth kepada Raja Jorsh saat ini yang masih duduk di meja kerja miliknya menunggu Pangeran Eadric. "Ada apa Kenneth? Apakah sudah ada kabar dari Pangeran Eadric? ini adalah perayaan pesta dansa untuknya tetapi ia belum saja datang ke Istana." "Apa Yang Mulia Raja ingin minum sesuatu atau makan sesuatu?" Tanya Kenneth kembali dengan membungkuk hormat. Saat ini Kenneth sedang menenangkan Raja Jorsh karena Pangeran Eadric telat datang menuju Kerajaan Afresia. "Kira-kira harus menunggu berapa lama lagi? pesta dansa nya akan segera dimulai sedangkan puteraku belum datang hingga saat ini." "Mungkin sebentar lagi Yang Mulia Raja." "Sebentar katamu?" "Be-benar Yang Mulia Raja sebentar lagi Pangeran Eadric tiba." "Jika kau tahu akan seperti ini seharusnya kalian pulang dari kemarin. Kita tidak akan pernah tahu perjalanan dari Afresia ke Agresia lancar atau tidak. Terlebih memakai jalur lautan, kau ini selalu saja ceroboh Kenneth, Putera Mahkota memiliki acara pesta dansa dan hingga detik ini ia belum datang di Istana." "Maafkan saya Yang Mulia Raja. Ada sesuatu hal yang harus di pertahankan disana, terlebih Pangeran Eadric yang ingin selalu ke Hutan Andas. Ia selalu berkhalusinasi kalau ia menemukan mahkota dan pedang," ucap Kenneth dengan menatap wajah Raja Jorsh. Raja yang duduk hanya bersandar dengan memegang dagu miliknya, menatap lekat Kenneth dengan informasi yang ia dapatkan. "Mahkota katamu?" "Benar Yang Mulia, mahkota dan pedang yang Putra Mahkota temukan berada di gua di tempat Tuan Putri Allice dulu pernah pingsan tidak sadarkan diri. Putera Mahkota selalu membicarakan perihal mahkota dan pedang yang ia temukan lalu menghilang lagi setelah ia menyentuhnya." "Gua Hutan Andas? Ya, aku ingat. Mana mungkin ada pedang dan mahkota di Hutan Penyihir," jawab Raja Jorsh dengan beranjak bangun dari tempat duduknya. Mengambil minuman anggur merah dan meneguknya pelan. Kenneth yang berdiri tegak hanya menyimak respon dari Raja setelah mendengar permasalahan selama di Afresia. Pangeran Eadric selalu ingin ke Hutan Andas karena ia menemukan mahkota. "Jadi ini alasan kenapa Putra Mahkota selalu ke Kerajaan Afresia? Hutan Andas memang memiliki jalur perbatasan dengan Kerajaan Eloise dan juga Kerajaan Andeleusia." "Benar Yang Mulia Raja. Ini salah satu alasan kenapa Putra Mahkota selalu ingin dekat dengan Tuan Duke Vale. Karena Putera Mahkota menemukan mahkota dan pedang di hutan tersebut," jawab Kenneth di hadapan Raja Jorsh. Tok ... tok ... Suara ketukan pintu terdengar, beberapa pengawal penjaga berbicara bahwa Duke Vale sudah datang bersama Pangeran Eadric. Raja Jorsh segera bergegas menuju Ruangan Putra Mahkota. Kenneth mengikutinya dari belakang. Kekecewaan Raja Jorsh menghilang lantaran Kenneth berhasil membuat Raja penasaran akan penemuannya terhadap pedang dan mahkota. "Eadric!" panggil Raja Jorsh ketika masuk ruangan kamar Pangeran Eadric. Duke Vale duduk di sofa dengan membaca buku pun ikut terkejut akan kedatangan sepupunya Raja Jorsh. "Ada apa ini? Putra Mahkota sedang berendam didalam. Aku membaca buku disini karena ia sempat ketakutan ketika kapal hampir tenggelam karena ombak besar menghalangi perjalanan." Raja pun terdiam sesaat. Namun dirinya hanya mengucapkan sehelai demi helai kata. "Katakan kepada Putra Mahkota. Aku menunggunya di selasar Istana. Menyambut para bangsawan tentunya, ini adalah perayaan pesta dansa untuknya," lirikan matanya melihat Duke Vale saat ini. Tak lama Raja Jorsh akhirnya pergi meninggalkan Duke Vale dan pintu di tutup oleh para pengawal penjaga. "Siapa yang datang?" Tanya Pangeran Eadric kepada Duke Vale. "Ayahmu," jawab Duke Vale dengan duduk dan mulut yang menguap, ia pun kembali membaca buku dengan mata mengantuk. "Paman, rasanya aku malas bergabung akan pesta dansa. Lagipula perayaan ini kan hanya perayaan usia dewasaku." "Malas kenapa? Bukankah ini ulang tahunmu yang beranjak dewasa. Lagipula kau bebas memilih beberapa Putri Bangsawan untuk kau pilih menjadi pasangan dansa." "Bu-bukan itu! Kau tahu kan paman bahwa rumorku beredar?" "Lalu?" "Ya rumor itu tidak benar. Jika ayah menyukai Putri Madelia dan menginginkan Putri Madelia bersamaku maka aku harus menyapa kedatangannya. Lagipula ayah tidak main-main, dia saja membawa keluarga Brigit memasuki Keluarga Earl," jawab Pangeran Eadric dengan wajah yang memerah. Jelas saja terlihat malu-malu. Keponakan Duke Vale ini sangat lucu ketika malu. "Kau sangat lucu! Haha ..." "Paman Vale. Kenapa kau tertawa?" "Haha ... tidak apa-apa, cepatlah pakai seragammu. Tenang saja ayahmu tidak akan galak atau merespon berlebihan terhadap putri bangsawan." "Apa kau berjanji padaku?" "Kau tidak ingin berdansa kan? Jika memang seperti itu cukup ikuti saja ayahmu, Raja Jorsh dan Raja John sangat baik. Pamanmu ini sepupu mereka, kau sekarang sudah dewasa Eadric," tutur Duke Vale kepada Pangeran Eadric. "Paman yakin tidak akan membawa pengaruh buruk kepada Kerajaan?" "Kau dan Putri Madelia adalah sahabat, kalian selalu menginginkan prestasi keluarga bangsawan, semua orang mengetahuinya." Pangeran Eadric pun memakai seragam miliknya untuk hadir di pesta dansa. Merayakan ulang tahunnya bersama beberapa putri bangsawan. Tak terasa usia Pangeran Eadric sudah memasuki masa dewasa. Hingga air mata Raja Jorsh terharu mengingat puteranya Pangeran Eadric.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD