The Power Of Sexy Girl

Bab 1| Menjelang Hari Kematian “A-aku…aku, aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi semalam. Semalam kakak mengajak ku untuk minum arak di toko milik paman dan setelah nya aku tidak tahu apa lagi yang terjadi” jawab Vigor dengan tersendat-sendat. “Omong-kosong apa yang kau katakan, hah?? Dasar jalang tidak tahu malu. Jelas-jelas semalam kau-lah yang mengajak ku dan kau mabuk sendiri karena terlalu banyak meminum arak kemudian kau pergi menggoda pria lain dan malah marah-marah kepadaku karena aku ingin mengajak mu pulang” Alecia menyela “Ayahanda, hamba punya bukti mohon percayailah hamba” gadis itu langsung membungkuk tepat di bawah kaki Sang Raja yang tak lain ayah nya dan Vigor. Vigor menggeleng dengan kuat “kak, ke-kenapa kau malah memutarbalik kan fakta?? Ayah…mohon percayalah kepada ku aku sama sekali tidak bersalah. Kakak memfitnah ku, hikks…” gadis itu mulai menangis. Jujur saja ia sangat kaget. Begitu bangun ia langsung menerima tamparan yang kuat dari ayah nya dan di tuduh telah melakukan kesalahan besar semalam. Melihat ekspresi Alecia—kakak nya, ia bisa menyimpulkan jika ini semua adalah bagian dari rencana gadis itu. Suasana terasa sangat mencekam. Edward yakni Sang Raja sekaligus pemimpin Klan Naga menatap tajam kedua putrinya. Ia merasa ada yang aneh dengan masalah ini karena ia tak percaya jika Vigor akan melakukan hal memalukan seperti itu di luar sana—yakni menghabiskan malam dengan pria hidung belang. Karena ia tahu jika putrinya yakni Vigor adalah gadis baik-baik dan pastinya tidak akan berani melakukan hal tersebut. Hening beberapa saat, Raja Edward mulai angkat bicara “aku tidak percaya jika Vigor akan melakukan hal tersebut di luar sana karena dia adalah gadis baik-baik….” “Apa maksud ayah?? Kenapa ayah lebih memercayai jalang in-?!” Plak. Suara tamparan yang begitu keras mampu membuat Alecia bungkam. Saat ia mendongak gadis itu terkejut menatap kehadiran seseorang yang tak lain dari Eleanor—pasangan Edward sekaligus ibu Alecia dan Vigor. “I-ibu….!!! Ke-kenapa ibu menamparku?” Alecia menggeram “jelas-jelas ibu tahu jika yang bersalah adalah Vigor si jalang itu dan bukan aku!!” Alecia kembali berbicara membela dirinya. “Ibu juga tidak percaya jika putri kesayangan ku akan melakukan hal kotor seperti itu kecuali ada yang berniat untuk menjebaknya!!” tegas Ratu Eleanor. Alecia tiba-tiba membeku. Gadis itu tak tahu apa yang ingin ia katakan. ‘Di jebak?? Apa maksud perkataan wanita itu barusan? Apa Sang Ratu sudah menyadarinya? Bagaimana ini, apa yang harus aku lakukan’ batinnya panik Melihat Alecia yang seperti itu membuat Vigor khawatir “apa kamu tidak apa-apa kak??” tanya gadis itu dengan polos seraya menepuk pundak Alecia pelan Plak “dasar jalang tidak tahu malu. Singkirkan tangan kotormu itu dari ku!” Alecia menepis kasar tangan Vigor dari nya “apa kau juga ingin menodai ku dengan tangan kotormu itu?? Huh, benar-benar anak tak tahu malu” oceh Alecia dengan sinis “Semuanya diam!!!!!!” Edward bangkit dari duduknya dan menghampiri kedua putrinya “Alecia, kenapa kau berbicara seperti itu kepada adikmu? Meski adikmu sudah melakukan hal kotor seperti itu di luar sana tapi itu terjadi tanpa ia sadari, paham??! Aku tidak mengizinkan mu untuk memanggil nya dengan sebutan ‘Jalang’ karena kalian adalah saudara. Masalah ini cukup sampai disini saja tidak perlu di perpanjang lagi. Cepat bubar!!” Alecia langsung berdiri dan menyela “tapi ayah ini akan melanggar aturan istana. Bukankah sudah di tegaskan ‘bagi siapapun yang terdapat melakukan hal kotor seperti ini di luar sana tanpa status yang jelas akan di jatuhi hukuman’ dan meski itu adalah putri ayah sekalipun hukuman itu harus tetap di tegakkan!” Begitu Alecia mengungkit kembali sanksi itu kemarahan Edward seolah bertambah berkali lipat ‘kenapa bocah sialan ini kembali mengungkit nya?’ geram pria itu dalam hati. “Kita tidak boleh membuat keputusan yang gegabah Alecia” tegas Eleanor memperingatkan putrinya. Alecia lebih memilih mengabaikan perkataan ibunya dan memberikan kode lewat kedipan mata kepada Harry—penasehat raja. Harry langsung mengangguk mengerti dan membungkuk tepat di bawah kaki Edward “maaf jika hamba terlalu lancang Yang Mulia, tapi tolong izinkan hamba yang hina ini untuk berbicara” Harry meminta izin terlebih dahulu dan setelah di setujui oleh Edward lelaki itu lantas mendongak kearah Sang Raja “Sebagai penasehat raja selama bertahun-tahun saya juga memiliki pendapat yang sama seperti Yang Mulia Putri Alecia. Tidak peduli apapun masalah dan alasannya, Putri Vigor tetaplah bersalah dan beliau telah mencemari nama baik Kerajaan dan pemimpin Klan Dragon. Dan sesuai aturan nenek moyang yang telah di turunkan secara generasi ke generasi, Putri Vigor patut di jatuhi hukuman yang berat. Mohon maaf apabila hamba telah berbicara terlalu panjang namun hamba berusaha menegakkan keadilan” Harry kembali membungkuk. Sebagian rakyat yang diminta menjadi saksi mulai berbisik-bisik. “Sepertinya apa yang di katakan oleh Penasehat Yang Mulia—Harry adalah benar. Tapi menurutku tetap saja ada yang janggal dengan masalah ini” “Betul! Selama ini kita tahu jika Putri Vigor adalah gadis baik-baik dan selalu membantu kita yang kesulitan. Ia juga polos jadi tidak heran jika ia di jebak untuk melakukan hal memalukan seperti ini” “Aku curiga jika ia dijebak oleh saudaranya sendiri-“ “Diamlah! Memangnya apa yang kalian tahu?? Jangan sembarang menuduh dan membuat fakta yang tidak jelas” bentak Sasa—pelayan Alecia yang paling setia. Sasa di ibaratkan seekor anjing yang selalu setia kepada tuan nya. Apapun yang di katakan Alecia pasti ia lakukan—sekalipun itu menyangkut nyawa nya sendiri. Mungkin sebagian orang akan beranggapan konyol atau menganggap Sasa terlalu bodoh, namun begitulah keadaannya. Setelah Harry selesai berbicara Edward terdiam “apa hukuman ini tidak bisa di ringankan? Putriku sangat lemah dan aku pikir dia tidak bisa menerima semua hukuman ini nantinya” Edward masih berusaha untuk membuat Vigor agar tidak menerima hukuman tersebut. Harry menggeleng “hukuman tetaplah hukuman, maaf yang sebesar-besarnya Yang Mulia saya tidak bisa berbuat apa-apa” jawab lelaki itu. Edward mengepalkan tangan nya erat sementara itu Eleanor menggigit bibirnya dan menatap Vigor yang juga terlihat sedih “baiklah, aku juga tidak bisa berbuat apa-apa. Sore ini bawa semua penasehat dan semua petinggi kerajaan datang ke Rimba Pengadilan untuk menjatuhi hukuman kepada Putri Vigor” titah Edward dengan suara tegas. Rimba Pengadilan—yakni sebuah lapangan khusus di istana yang biasanya di gunakan untuk menjatuhi hukuman kepada para manusia yang melakukan hal kotor dan jahat yang termasuk melanggar aturan istana. Jika sudah dibawa ke Rimba Pengadilan, orang yang di hendak dijatuhi hukuman haruslah di beri siksaan yang amat-amat tragis. Seperti di salib, dan disiram dengan lava gunung berapi. Oleh karena itu, para orang-orang yang di adili di Rimba Pengadilan tak pernah selamat. **** Sore, pukul 03.00 di Rimba Pengadilan. Crass….bum….takk….tak… Begitu mendengar kabar jika Putri Vigor akan di bawa ke Rimba Pengadilan, semua petugas di Rimba Pengadilan langsung membuat persiapan seperti biasanya. Namun mereka sempat tidak percaya jika putri terbaik yang pernah mereka temui akan di jatuhi hukuman di Rimba Pengadilan karena mereka tahu jika Putri Vigor adalah seorang gadis polos. Namun begitu mendengar penjelasan langsung dari para pelayan istana barulah mereka percaya meski masih ada keraguan di dalamnya. Tap…tap…tap… Suara langkah kaki terdengar mendekat. Begitu melihat siapa yang datang semua petugas langsung membungkuk hormat “selamat datang, Yang Mulia Raja Edward” Edward hanya mengangguk sekilas seraya berkata “cepatlah bangkit. Sekarang ada masalah seperti ini malah masih sempat melakukan perilaku konyol seperti itu” ketus Edward segera menyambar kursinya dan duduk di sebelah Ratu Eleanor. Para petugas mengangguk seraya bangkit berdiri “baiklah, maaf....Yang Mulia Raja”