aku seorang wanita yang tak beruntung. lahir dari keluarga orang susah. ya , aku tidak seberuntung mereka. ayahku telah pergi meninggal kan ku sejak masih berumur 12 tahun , bersama dengan ibu dan 2 adikku yang masih kecil. kini umurku telah menginjak 18 tahun. ibu sudah mulai sakit sakitan , adik bersekolah sudah jelas membutuhkan biaya yang besar. jadi aku inisiatif bekerja sebagai pencuri pakaian tetangga ke tetangga. lambat laun tetangga ku telah membeli mesin cuci , sehingga aku juga ikut menganggur. aku tidak tau lagi harus apa.
mengapa kamu sayang ? kok melamun ? " tegur dari pacarku bernama irfan
ga apa apa sayang. aku bingung harus kerja apa. sedangkan ibu ku saat ini sakit , belum lagi biaya sekolah adik adikku. tetangga tidak lagi membutuhkan aku. " ujarku sambil menetaskan air mata.
pacarku seketika mendekapku. jujur beban ku sangat berat.
Begini saja , aku punya paman di jakarja , denger denger dia lagi butuh pekerja tuh. Mungkin sayang mau ' ucap pacarku sambil mengusap air mataku.
Aku mau !! Spontan ku jawab pacarku dan memelyknya sangat erat. Maklum , aku dan pacarku telah berpacaran 3 tahun. Jadi semua orang di kampung sudah tau hubungan kami.
Iiihh ayang , sakit tau ' teriak pacarku kesakitan karna ku memeluknya terlalu erat .
Maaf sayang , aku terlalu semangat. Karna kamu aku jadi punya harapan lagi , ucap ku.
Iya , kamu boleh semangat. Tapi jangan lupa sama aku ya ' ucap pacarku dengan wajah harapan tinggi untuk hubungan kami.
Aku janji kok , ga bakal duain ayank " ucapku sembari memeluk pacarku.
Dan menutup pertemuan ku , pacarku memberi kartu tanda pengenal pamannya beserta alamat untuk aku bekerja nantinya.