When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Loh! Kok bukan kak Bayu yang ada disini? Kenapa jadi… "Ah, iya. Maaf. Aku juga tidak tahu Bayu kemana. Tadi Bayu… "Tunggu-tunggu, kamu bukannya… Asha menggantungkan kalimatnya, saat Asha mengingat siapa orang yang ada dalam ruangan sang kakak. "Yah. Aku sahabat kakak kamu." Kata pria tampan itu cepat, menjawab apa yang menjadi tanda tanya bagi Asha. Asha langsung menghela nafasnya kasar setelah pria tampan itu memberi kepastian bahwa dia adalah sahabat kakaknya, sambil membawa langkahnya mendekati sofa single. "Kalau ada keperluan sama kakak, kenapa tidak menghubungi dia dulu?" tanya Asha setelah berhasil mendaratkan bokongnya di sofa. "Justru Bayu yang menghubungi ku, dan memintaku untuk datang kesini. Kalau bukan karena dia yang maksa, aku juga pasti sudah disibukkan di kantor, ti