"Siap, Tuan Muda! Maafkan kelancangan kami, Tuan!" jawab keduanya dengan serentak, lalu kembali sebuah bogem mentah mendarat ke perut dan tubuh mereka yang lainnya. "Jangan buat aku marah, aku pernah katakan itu bukan? Karena kemarahanku tidak akan terkontrol. Segera keluar dari sini. Dan pastikan para ajudan utusan pemerintah untuk istirahat dan tidak mengetahui akan kejadian ini. Kalian harus bisa mengalihkan perhatian mereka. Kumpulkan team kalian untuk memperketat penjagaan. Setelah itu katakan pada Farra untuk segera menyeleksi dengan ketat ajudan pribadi untuk istriku..." ucap Braga lagi, lalu kedua pria itu saling pandang, membuat Braga mengerutkan dahi. "Mengapa kalian begitu? Ada yang salah dengan perintahku?" tanya Braga lagi. "Siap, Tuan. Saat ini Farra masih dalam hukuman Tu