30| Kenangan Buruk

1794 Words

"HALO, bang!" Sapaan dibumbui senyuman manis itu terlihat Nasya berikan kepada seorang penjual nasi goreng yang keberadaannya terletak persis di tepi jalan. Nasi goreng terenak yang pernah dirinya rasakan selama hidup, terbukti dengan setianya Nasya yang tak pernah absen mengunjungi warung sederhana itu jika ia tengah kelaparan di malam hari. "Eh, neng Agna akhirnya dateng juga," balas sang penjual nasi goreng yang dirinya ketahui bernama Mang Feri itu, "Sama siapa nih, tumben dateng berdua." Mengikuti kemana arah pandang Mang Feri berakhir, gadis itupun sempat melirikan matanya pada sosok yang masih setia berada dikursi kemudi sebelum kembali menatap Mang Feri dari balik kaca mobil yang terbuka, "Temen, Mang," "Agna pesen nasi goreng pedesnya satu, terus—" gadis itu menghentikan ucap

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD