Jadi Sugar Baby?
Aisyell berjalan dengan kepala tertunduk, mahasiswi paling cantik di kampus itu hidupnya berantakan setelah satu bulan yang lalu Papa nya di tangkap oleh KPK karena kasus korupsi.
Semua mata melirik nya dengan tajam dan sinis terutama para mahasiswi yang sejak dulu merasa iri dengan kecantikan Aisyell.
"Apa loe lihat-lihat gue!" bentak Aisyell kepada Prisya.
"Siapa juga yang lihat elo, kepedean amat sih anak koruptor!" jawab Prisya dengan senyuman nya yang mengejek.
Aisyell menarik nafas nya lalu membuang nya dengan kasar, tangan nya sudah mengepal dan rasa nya ingin sekali meninju wajah Prisya yang begitu senang melihat dirinya yang sudah jatuh tertimpa kelapa.
Aisyell berusaha menahan emosi yang sudah memuncak dan berlalu meninggalkan Prisya, dirinya pergi menuju ke kantin, dimana sahabatnya Mizya sedang menunggu.
Hampir semua mata melihat dirinya sambil berbisik-bisik, padahal kejadian memalukan itu sudah terjadi satu bulan yang lalu, bahkan semua pria di kampus yang berusaha mendekati nya seketika menjauhi diri nya.
Mata hazel bulat dengan bulu mata yang lentik itu melihat ke arah sahabatnya yang menikmati mie dan juga sosis bakar nya.
"Woi! makan terus entar gendut loe!" kejut Aisyell sambil menepuk pundak sahabat nya itu.
"Apaan sih loe!" jawab Mizya yang hampir tersedak dan langsung meraih teh manis hangat nya.
Aisyell membaringkan kepala nya di meja kantin, wajah yang biasa di poles dengan make up tipis dan rambut yang selalu anti badai kini terlihat lepek, wajah nya pun pucat bagaikan tak makan berhari-hari.
"Kenapa lagi loe, udah deh jangan dibawa setres, jalani aja hidup loe dengan baik," ucap Mizya berusaha menghibur sahabat nya itu.
"Gimana gue gak setres Miz, uang semesteran gue dan semua biaya skripsi bikin gue hampir gila," pekik Aisyell, mata nya bahkan sudah berkaca-kaca.
"Maafin gue ya beb, gue gak bisa bantu loe, uang dari Sugar Daddy gue cuma cukup untuk biaya kuliah dan biaya keluarga gue di kampung." jawab Mizya sambil mengelus pundak sahabatnya itu.
Aisyell pun menegak kan tubuh nya dan melihat wajah sahabatnya itu.
"Gue ngerti kok Miz, makasih banget dalam keadaan terpuruk begini cuma elo yang nerima gue apa adanya," gumam Aisyell dengan wajah di tekuk, dirinya pun memeluk tubuh Mizya dengan erat.
Mizya ariyanti adalah mahasiswi semester akhir seperti Aisyell, namun Mizya bisa masuk ke Universitas termahal di kota ini karena beasiswa, Mizya hanya anak petani yang terpaksa menjadi Sugar Baby seorang pengusaha yang usia nya mungkin sama dengan ayah nya di kampung, meskipun begitu Aisyell tidak pernah menjauhi Mizya, karena Aisyell tahu betul mengapa Mizya melakukan itu semua, semua nya demi pendidikan dan juga adik-adiknya di kampung.
"Gue yang makasih sama elo Ais, loe gak pernah judge gue, gue bahagia punya sahabat kayak elo," jawab Mizya yang kini ikut menangis di pelukan Aisyell.
Semua orang di kantin melihat kedekatan kedua nya, ada yang berbisik dan terus mencemoh kedua mahasiswi cantik itu.
Namun Aisyell dan Mizya yang terkenal cuek dan judes itu tidak pernah memikirkan apapun tentang ucapan ataupun hinaan orang di sekitar mereka.
Berbeda dengan Mizya, Aisyell Earlyta adalah putri tunggal seorang anggota DPR, sejak usia lima tahun, Aisyell sudah di tinggalkan oleh sang Mama karena penyakit kanker, meskipun begitu Papa nya tidak pernah berniat untuk menikah lagi, itu sebab nya Aisyell sangat menyayangi sang Papa, bahkan sampai sekarang Aisyell belum percaya kalau orang yang sangat baik dan bijaksana seperti Papa nya bisa melakukan korupsi hingga merugikan negara milyaran rupiah.
Selama ini Aisyell hidup dengan berkecukupan, namun setelah Papa nya di penjara semua aset mereka di sita negara, bahkan semua keluarga menghindari dan menjauhi mereka, adik Papa nya yang selalu di beri bantuan oleh sang Papa saja tidak mau menampung Aisyell, itu sebab nya Aisyell harus tinggal di kost yang sangat sempit dekat kampus nya.
Berbekal uang 2 juta yang sudah semakin menipis Aisyell harus menghidupi diri nya, semua ATM nya sudah di blokir, sedangkan Aisyell harus membayar biaya kuliah nya yang sangat mahal.
"Apa gue berhenti kuliah aja ya Miz?" tanya Aisyell.
"Hah ...sayang banget dong beb, ini udah semester delapan, beberapa bulan lagi kita sudah bisa keluar dari kampus toxic ini," jawab Mizya mengerutkan kening nya.
"Tapi gue gak punya biaya, semua keluarga gak ada yang mau bantu gue ataupun Papa," jawab nya sambil mengacak rambut yang semakin lepek itu.
Mizya tampak berpikir mencari solusi, namun ide gila terlintas dipikiran nya, beberapa hari yang lalu Sugar Daddy nya yaitu Om Pram mengatakan kalau ingin mencari Sugar Baby untuk rekan bisnis nya, dan Mizya pun cukup kenal dengan rekan bisnis Pram, yaitu Om Dirgantara.
Om Dirgantara terkenal baik dan sangat lembut dengan wanita, Dirgantara juga sangat setia pada sang Istri, namun enam bulan yang lalu sang Istri harus meninggalkan diri nya untuk selamanya karena menderita leukimia.
Awal nya Mizya juga kaget saat mendengar berita kalau Om Dirgantara mencari Sugar Baby, namun Om Pram mengatakan Dirgantara terlalu kesepian dan membutuhkan teman untuk menemani diri nya.
"Gue ada ide sih Ais, tapi ya kalo elo mau," ucap Mizya sedikit hati-hati.
"Ide apaan Miz?" tanya Aisyell yang sedikit keheranan melihat wajah sahabatnya itu berubah gugup.
"Ja-di Sugar Baby kayak gue," ucap nya singkat.
“Apa?! Jadi Sugar Baby!” pekik Aisyell melotot ke arah sahabat nya itu.
“Yes Ais, elo mau kan? demi skripsi loe yang udah di depan mata,” jawab Mizya yang sudah memasukan sosis bakar ke mulut nya berusaha menahan kegugupan nya karena harus menjerumuskan sahabat sendiri.
“Gila loe ya, hidup gue uda berantakan Miz,” ucap Aisyell sambil menepuk jidat nya.
Mizya pun mengangguk kan kepala nya membenarkan ucapan Aisyell.
Namun Mizya kembali teringat bahwa Om Dirgantara hanya butuh teman menemani dirinya, bukan menghangatkan ranjang nya.
"Tapi Ais, Om yang satu ini berbeda banget, dia itu baik dan gak gatel sama sekali," ucap nya meneguk saliva nya sendiri, bagaimana pun Mizya takut kalau Aisyell sampai kecewa pada nya.
"Mana ada sih Sugar Daddy yang gak gatel, mereka itu cari Sugar Baby pasti untuk memuaskan nafsu b***t nya Miz," pekik Aisyell dengan wajah merah padam.
Aisyell sungguh merasa kecewa dengan ide gila sahabat nya itu, namun Aisyell memahami situasi nya, karena saat ingin menjadi Sugar Baby pun Mizya sangat terpaksa, dirinya bahkan menangis berhari-hari saat pertama kali harus melayani nafsu b***t Om-om gatal itu.