"Graz! Tidakkah kamu merasa hubungan kita sekarang semakin renggang?" Kevano berinisiatif membicarakan hal ini. Sebelum segalanya berjalan semakin jauh dari kendali, sebisa mungkin Kevano menangkap Grazilda lebih awal.
"Mungkin perasaan kamu aja!" Grazilda mencoba mengelak.
Setelah hampir enam belas jam menemani Grazilda di ruang rawat, akhirnya Kevano mengangkat topik yang sebenarnya enggan Grazilda dengar.
Apa yang Kevano sampaikan adalah sebuah fakta. Namun, Grazilda belum siap mengakuinya. Rasanya, semakin ia menghindar, semakin fakta itu terlupakan. Itulah ia memilih bersikap pengecut saat ini.
"Graz! Ayo kita planning ulang pernikahan kita! Gimana kalau kita menikah secepatnya? Kamu nggak perlu banyak bertindak. Aku yang bakal urus semuanya!"
Grazilda terhenyak. Dia menatap
