Happy Reading Richard duduk di ujung tempat tidur, kedua matanya terpaku pada layar ponselnya. Jari-jarinya menggenggam erat perangkat itu, keputusan yang baru saja dia buat akan menguap bersama angin malam yang bertiup lembut dari jendela yang terbuka. Cahaya redup dari lampu kamar membuat bayangan tangannya terpantul samar di layar ponsel, menampilkan ruang chat yang telah lama tidak diisinya dengan pesan. Sebenarnya tidak begitu lama, sekitar seminggu yang lalu pesan terakhir itu tertera. Nama Yolla terpampang di sana, tidak ada pesan baru, hanya percakapan lama yang sudah berulang kali dibaca—menyisakan rindu yang menggantung di dadanya. Dalam ponsel satunya, ponselnya untuk bisnis ada beberapa panggilan dari wanita itu dan tentu saja di sana hanya mengatakan soal pekerjaan saja.