Tidak, Elina masih enggan menoleh ke Ethan. Dia justru menatap Atha dengan air mata yang entah kenapa meleleh keluar begitu saja. Ketakutan saat merasa dihempas di tempat asing yang akan memenjaran hidupnya
Mama? Apa maksudnya? Tanpa sadar Elina menggeleng. Menolak mendengar apapun yang ingin mereka jelaskan. Dia tahu, ke arah mana akan digiring.
“Pulang, Tha.” cicitnya lirih dengan bahu berguncang menahan tangisnya.
“Yang …”
“Aku tidak ingin mendengar apapun!” tolaknya menggeleng.
“Menghindar tidak akan menyelesaikan masalah, El. Duduk dulu! Kita disini, kamu tidak akan menghadapinya sendirian.” ucap Ibra.
“Kamu pasti juga bisa melalui masalahmu kali ini, El. Sama seperti saat berhadapan dengan Hanung dan keluarganya. Jangan takut, aku juga tidak akan melepaskan tanganmu.” bujuk Fre
