Prolog

945 Words
Rintik hujan untuk sebagian besar orang adalah anugrah, namun, untuk seorang gadis ayu khas desa sangatlah menyakitkan. Karena setiap ia melihat rintik hujan sama saja mengingatkan dirinya tentang kecelakaan orang tuanya. Kecelakaan yang terjadi setahun lalu saat mereka tengah pergi ke kota untuk menjemput sang kakak yang baru saja selesai wisuda. Semua kebahagiaan yang mereka bawa dari kampung kandas begitu saja. Mobil yang mereka bawa tergelincir dan jatuh ke dalam jurang. Itu semua terjadi saat rintik hujan mulai menutupi kaca depan mobil dan hal mengerikan itu pun terjadi. Kedua orang tuanya tewas di tempat, ia dan beberapa saudara yang ikut mengalami luka-luka. Gadis ayu yang bernama Sekar Arum harus rela menderita cacat kaki akibat tulang kakinya remuk. Untunglah tak sampai amputasi, karena jika itu terjadi, ia sudah tak punya harapan hidup lagi. Ia seorang gadis tanpa kedua kaki akan terlihat sangat buruk rupa. Hari-harinya hanya ia isi dengan menulis dan menjahit pesanan orang. Kerjaan sang ibu sebelum beliu meninggal. Sang kakak yang masuk hidup tidak bisa tinggal lama di kampung karena ia harus bekerja di kota. Sekar Arum selalu di bujuk agar mau tinggal di kota bersama sang kakak Putra Pratama. Namun, Sekar tak pernah berminat untuk tidak di kota. Ia memilih menetap di kampung dan menjahit pesanan orang. Itu sudah lebih dari cukup. Karena, jika ia pergi ke kota dengan kondisi fisiknya yang tak sempurna. Sekar takut hanya akan menjadi beban bagi kakak laki-lakinya. Itulah kenapa ia memilih untuk tetap tinggal di kampung dan membiarkan sang kakak untuk meraih kesuksesannya di kota. Sekar akan selalu berdoa untuk kebaikan sang kakak menggantikan kedua orang tuanya.   ****   Sekar memiliki seorang sahabat bernama Rahma Ayundari. Gadis yang sangat cantik dan baik hati, ia adalah satu sahabat yang paling setia bagi Sekar. Rahma adalah gadis yang paling di puja di kampung karena kesempurnaan fisik dan juga hatinya. Sekar sangat menyayangi Rahma dan sebaliknya, Rahma pun sangat menyayangi Sekar. Setelah kedua orang tua Sekar tak ada Rahma lah yang selalu setia menemaninya dan bahkan rela menginap di rumah Sekar yang sederhana dibandingkan dengan rumah orang tua Rahma yang terpandang. Rahma selalu berusaha menyenangkan hati Sekar yang sepi karena ketidak hadiran orang tua. Rahma bisa meraskan sakitnya hati Sekar dan bisa merasakan kemurungan sang sahabat. Saat Rahma berhasil membuat Sekar kembali tersenyum dan bersikap biasa lagi. Saat itu Rahma di lamar seorang pria dari kota. Pria mapan bernama Hamdan Umar Ali. Pria berpawakan tinggi, dengan tubuh atletis yang selalu tertutup kemeja dan celana bahan. Nampak sangat tampan dan berwibawa. Tatapan matanya yang teduh mengisyaratkan bahwa Hamdan adalah pria yang baik dan sopan. Selain ia juga memiliki perilaku baik dan sangat ramah. Rahma tentu saja langsung jatuh hati pada Hamdan sekali pertemuan. Hamdan pun demikian. Mereka saling jatuh hati di waktu yang bersamaan dan itu sangat Sekar syukuri. Ia bersyukur karena sahabat yang paling ia sayangi mendapatkan pria yang sangat baik. Pernikahan Rahma pun di gelar tiga bulan setelah perkenalan. Saat itu untuk pertama kalinya Sekar bertatap muka langsung dengan suami Rahma. Sekar sangat senang melihat Hamdan bersanding dengan sang sahabat. Mereka nampak sangat serasi dan mengalahkan para raja dan ratu di negara mana pun. Kecantikan dan ketampanan mereka terpancar dengan terangnya. “Rahma, selamat ya sayang,” ucap Sekar dengan tulus. Rahma lantas memeluk Sekar dan mengucap terima kasih. “Mas, ini sahabatku, Sekar namanya.” Hamdan tersenyum. Ia pun menelungkupkan kedua tangannya di depan d**a. Sekar pun mengikuti. “Sekar.” “Hamdan.” Rahma tersenyum melihat kekakuan mereka berdua. Hamdan pun memilih untuk melihat ke arah lain sementara isteri dan sahabatnya memulai obrolan. “Kalian sangat serasi,” bisik Sekar. “Kamu bisa aja.” Mereka pun tertawa sementara Hamdan bingung dengan sikap kedua wanita di hadapannya.   **** Hamdan melihat Rahma yang berusaha melepas pakaiannya. Ia pun beranjak dari duduknya dan berdiri tepat di belakang Rahma. Ia sentuh dengan perlahan pundak Rahma membuat sang istri tersentak. Ia menoleh dan kaget melihat Hamdan ada di belakangannya. “Mas …. “ “Aku bantu ya.” Rahma diam. Ia tahu bahwa kini tubuhnya bukan lagi miliknya sendiri,  namun ada suami yang memiliki hak atas tubuhnya. Rahma memejamkan mata dan merasakan belaian di punggungnya. Lalu terdengar suara resleting yang di tarik hingga gaunnya terbuka dan jatuh di bawah kakinya. Rahma diam mematung karena ia tak tahu harus apa. Ia merasa malu, namun ia harus menahan perasaan itu karena ia telah resmi menjadi istri dari Hamdan. “Ah!” Rahma tersentak sampai tak sadar bibirnya melontarkan sebuah desahan keras. Hamdan tersenyum samar setelah mengecup pundak telanjang Rahma. “Maaf, kamu kaget, hmm?” tanyanya. Rahma hanya diam tak menjawab. Hamdan meraih pundak Rahma lagi dan memutar tubuh Rahma agar menghadap dirinya. Rahma refleks menutupi kedua dadanya dengan tangannya. Hamdan tersenyum dan mengecup kening Rahma. “Masih malu ya?” Rahma mengangguk ragu. “Mas juga malu, hehehe.” Rahma lantas melihat wajah Hamdan yang nampak merah dan itu justru menambah ketampanan seorang Hamdan Umar Ali. “Terima kasih, Mas, sudah mau meminangku.” “Kenapa kamu yang bilang terima kasih, harusnya aku karena telah mendapatkan bidadari syurga.” “Ih, Mas gombal.” “Serius, tahu.” Rahma nampak tersenyum malu. Hamdan yang melihat itu menarik tubuh Rahma dan memeluknya. Rahma memejamkan mata di dalam pelukan sang suami yang memiliki d**a bidang dan hangat. Rahma berusaha membalas pelukan sang suami. “Kita tidur ya,” bisiknya. Rahma pun mengangguk. Hamdan melepas pelukkannya dan menarik lengan Rahma untuk ia ajak ke atas ranjang. Ia dudukkan Rahma. Ia sentuh ubun-ubunnya dan ia mulai membaca doa untuk malam pertama seorang pasutri. Hamdan pun mengusap wajah sang istri yang sangat cantik jelita. Ia rebahkan tubuh Rahma dan Hamdan pun melaksanakan tugas utamanya sebagai seorang suami.  
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD