dua belas

2227 Words

DIA tersenyum lebar. Sangat lebar. Membuat bibirku tidak bisa menolak untuk mengimitasi... Entahlah. Aku merasa mood-nya semakin membaik. Dia banyak tersenyum, baik dalam keadaan luka mau pun seperti sekarang. Dia aneh..... Menurutku dia aneh. Aku mengunci gerbang, dan memasukkan kunci ke dalam ransel. Memastikan agar tidak ada penyusup yang masuk ke rumah. Tetapi sebenarnya tidak masalah, rumahku sekarang tidak ada lagi barang berharga. Lagi pula, Tante Mega selalu ada di rumahnya. Satpam komplek pun ada. Jadi sebenarnya cukup aman. Omong-omong, semalam aku banyak bercerita dengan Cinta. Bukan. Bukan cerita tentang peliknya masalahku, tetapi tentang pentingnya memilih teman, sahabat, bahkan sekadar kenalan pun. Aku meminta Cinta untuk berlaku baik ke semua orang. Tetapi jangan bodoh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD